Pentas Uji Kursus Musik Gereja


Meriah, itu yang bisa dikatakan saat melihat “Pentas Uji Kursus Musik Gereja” yang diadakan oleh Pusat Musik Liturgi Yogyakarta.  Acara ini diadakan pada hari rabu, 25 Februari 2015, bertempat di Gereja St Alfonsus Nandan.

Pentas Uji ini merupakan yang kedua, setelah sebelumnya diadakan pentas uji untuk anak-anak.  Tujuan dari diadakannya pentas uji musik gereja adalah agar  dirigen dan organis tidak grogi saat berada di depan umum.

Dalam pentas uji kursus musik gereja, hadir Romo Karl Edmund Prier SJ, Bp Paul Widyawan, dan bapak Aloysius Sukohardi sebagai tim penilai.

Pentas Uji Kursus Musik Gereja akan di lanjutkan pada akhir Mei 2015 di gereja Pugeran yang tampil bapak, ibu dan suster.

Pusat Musik Liturgi di dirikan pada tahun 1971, karna pada tahun itu belum ada musik gereja di Indonesia, artinya vakum, sehingga di rasa perlu adanya pengurus musik yang khas indonesia.
Dimulai dengan mengumpulkan alat musik yang ada di indonesia, seperti gamelan, angklung dll, mulai dari batak, jawa, sampai dengan flores, untuk mengumpulkan lagu-lagu, seperti misa dolo-dolo dan semua itu bermuara dari konggres di jogja tahun 75 , yand dihadiri dari wakil seluruh indonesia, dan di putuskan untuk membuat satu buku yang khas indonesia, yaitu Madah Bakti yang di keuarkan pada tahun 1980.
Madah bakti merupakan kumpulan lagu inkulturasi dan gabungan lagu terjemahan.

Pusat Musik Liturgi melatih bagi mereka yg ingin belajar musik gereja seperti dirigen dan organis, dan setiap tahun acara Pentas Uji Kursus Musik Gereja di adakan bertahap sebanyak 3 kali, di ikuti rata-rata 50 orang,

Minat OMK terhadap musik gereja sangat besar, setiap tahun selalu meningkat, peserta ada dari Timor Leste, dari Flores. Kantor PML ada di Abu Bakar Ali Jogjakarta, disamping gereja Kotabaru

Perkembangan PML makin baik, ada kursus untuk anak-anak, ada 120 anak SD yang latihan nyanyi dan belajar organ, ada 18 guru yang mengajar.




Posting Komentar

0 Komentar