Misa Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72



17 Agustus merupakan hari yang diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia dan dirayakan secara bersama-sama di seluruh pelosok negeri Indonesia.  Tidak terkecuali di Gereja Paroki St Alfonsus de Liguori Nandan, memperingati HUT Kemerdakaan RI dengan mengadakan misa yang dilaksanakan di kamis sore (17/8/2017).

Misa yang dipimpin secara selebran dipimpin oleh Romo Antonius Dodit Haryono, Pr, Romo Paskalis Bayu Edvra, Pr dan Romo Agustinus Tri Edi Wasono, Pr dan diikuti sekitar 300-an umat.  Hadir dalam misa ini perwakilan dari Kodim 0732 Sleman antara lain, Kapten CHB. Rejamulya, Serma Sudarno dan Serda Sutrisno (Bapinsa Koramil 12 Mlati).

Doa Bersama Memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 72

Sambutan Panglima TNI pada doa bersama 171717 untuk bangsa Indonesia yang lebih kasih sayang di Gereja Paroki St Alfonsus de Liguori Nandan di sampaikan oleh Kaptenn CHB Rejamulya.

Pada kesempatan ini, Panglima TNI Gatot Nurmatyo mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-72 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Selayaknyalah kita bersyukur tidak hanya kita dikaruniai kemerdekaan tetapi juga karena kita dilahirkan sebagai bangsa yang patriot, petarung dan sekaligus bangsa pemenang.

Dilandasi semangat persatuan dan keingingan besar untuk merebut kemerdekaan para tokoh agama ulama, kiai, habib, pendeta, pastur, pinandita, biksu dan tokoh nasionalis menumbuhkan energi gelora kemerdekaan dan sosial muncul dengan memobilisasi kekuatan umat, santri dan pemuda serta segenap komponen bangsa. Dengan Indonesia yang lebih kasih sayang, Indonesia yang makin saling mengasihi dan menyayangi dalam keberagaman akan menjadi landasan yang kokoh sekaligus menggelorakan kembali semangat persatuan dan kesatuan diantara seluruh bangsa Indonesia.





Galeri foto klik disini

Homili Misa Kemerdekaan RI
Dalam homilinya Romo Dodit mengajak seluruh umat untuk bersuka cita atas peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72.  Rasa suka cita tersebut diwujudkan dengan ikut serta dalam acara di kampung, seperti tirakatan, lomba-lomba, karnaval dan kegiatan lainnya, karena kita semua dalah warga bangsa yang baik.  Kita bersyukur atas perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.

Romo Dodit juga menyampaikan ada empat pahlawan Nasional yang beragama Katolik, mereka adalah :
  1. Agustinus Adisucipto
  2. Mgr. Albertus Sugijo Pranoto
  3. Yosafat Sudarso
  4. Ignatius Slamet Riyadi

Banyak cara yang dipakai untuk memperkenalkan nama pahlawan, seperti untuk nama jalan atau untuk mata uang, hal ini bertujuan agar kita semua tidak melupakan para pahlawan yang telah berjasa.  Mengapa para pahlawan mau berkorban? Karena mereka mencintai bangsanya, mereka ingin agar anak cucunya tidak dijajah dan menjadi bangsa yang merdeka.  Orang merdeka adalh orang yang hidupnya dalam kasih, orang yang happy.

Seperti dalam bacaan Injil Matius 22: 15-21, disebutkan bahwa Yesus tidak mudah terjebak atas pertanyaan dari orang-orang Farisi.  Kata Yesus "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Disampaikan pula oleh romo Dodit, pada 12-15 Juni 2017 lalu telah diadakan Hari Studi Dewan Karya Pastoral (DKP) KAS di Pusat PAstoral Sanjaya Muntilan (PPSM) dengan tema "Mengembangkan Semangat Kebangsaan dan "Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an". Dalam kesempatan ini ditunjukkan empat situasi yang perlu kita cermati :
  1. Adanya begitu banyak perundang-undangan atau peraturan yang menjauh dari Pancasila dan UUD 1945
  2. Semakin menguatnya perpecahan dalam masyarakat
  3. Kehidupan demokrasi yang belum melembaga dengan benar; dan
  4. Semakin banyaknya kaum intelektual yang berpandangan sempit.


Marilah kita memelihara tegaknya NKRI, dan marilah kita sungguh-sungguh menjadi 100% Katolik 100% Indonesia.

Saya Pancasila
Saya Indonesia
Saya Bangga

MERDEKA  MERDEKA  MERDEKA   

          

Posting Komentar

0 Komentar