Perayaan Ekaristi terdiri dari 2 bagian utama : Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi. Keduanya berhubungan erat satu sama lain, sehingga merupakan satu tindakan ibadat. Dalam Ekaristi, Sabda Allah dihidangkan untuk menjadi pengajaran bagi orang-orang beriman dan Tubuh Kristus dihidangkan untuk menjadi makanan bagi mereka. Disamping itu ada Ritus Pembuka dan Penutup (PUMR 28).
Sering ditanyakan: "Kalau saya terlambat ikut Ekaristi, kira-kira sampai bagian/batas mana boleh dan tidaknya saya menyambut komuni?"
Ada juga umat yang pernah mengungkapkan demikian "WAktu itu saya datang saat persembahan dan ikut sampai sambut komuni. Karena Liturgi SAbda belum saya ikuti, setelah Ekaristi, saya ikut misa berikutnya sampai homili selesai, lalu saya pulang. boleh apa tidak kalau saya melakukan seperti ini?".
Kalau kita menyadari bahwa perayaan Ekaristi terdiri kesatuan liturgi Ekaristi, pastilah kita dapat menjawab sendiri pertanyaan tersebut.
Catatan kalau memang kita mau hadir merayakan Ekaristi, datanglah tepat waktu, syukur minimal 15 menit sebelum Ekaristi; janganlah sengaja datang terlambat.
Kalau kita hobby terlambat datang dalam Ekaristi, artinya kita juga telah melakukan korupsi waktu padahal Tuhan tak pernah mengkorupsi waktu yang diberikan kepada kita. Ia beri kita 24 jam penuh!.
Memang tidak ada hukuman jika kita terlambat datang, tetapi kalau keterlambatan itu disengaja bahkan menjadi kebiasaan setiap kali Ekaristi, patut dipertanyakan: sungguh-sungguh merayakan Ekaristi sebagai kerinduan mendalam penuh syukur akan kasih Tuhan yang total-utuh, ataukah hanya demi netepi wajibe wong Katolik?
Janganlah pula kita punya hobby pulang lebih awal sebelum berkat pengutusan. Ada beberapa umat yang setelah sambut komuni lalu pulang. Praktik semacam ini jelas tidak tepat.
Ingatlah: "Datang misa terlambat tak dapat tobat, pulang lebih cepat tak dapat berkat." Mari kita mencintai dan merayakan Ekaristi dengan lebih sungguh-sungguh!#d2t
0 Komentar