Rayakan Minggu Palma, Umat Katolik Diingatkan untuk Bersemangat Ikuti Yesus


                                   

Umat Katolik memasuki Pekan Suci pada Minggu, 10 April 2022. Hal ini ditandai dengan perayaan Minggu Palma. Moment ini menjadi salah satu yang khas, lantaran umat Katolik membawa daun palma untuk mengikuti perayaan Ekaristi.

Pada Minggu Palma, gereja tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem. Melainkan juga mengenang akan kesengsaraan Yesus. Oleh karena itu, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara.

"Hari ini kita bawa palma, karena kita menyatukan diri dalam suka cita para murid yang waktu itu juga menyambut Yesus yang masuk ke kota besar. Yesus masuk ke yerusalem suasananya masuk sukacita," ujar Romo Stanislaus Eko Riyadi, Pr, saat memimpin misa Minggu Palma.

Romo Eko mengungkapkan jika perayaan palma sebenarnya hanya dilakukan dalam pembukaan saja. Ketika memasuki liturgi, suasana suka cita itu mendadak berubah. Dalam bacaaan pertama, diceritakan seorang Hamba Yahwe yang taat pada Tuhan meski alami berbagai penolakan.

Pada bacaan kedua, diceritakan bagaimana Yesus yang dalam rupa allah yang setara dengan allah tidak menganggak kesetaraan itu sebagai milik yang harus dikuasai. Tetapi Yesus merendahkan diri, mengosongkan diri, mengambil rupa hamba yang taat sampai mati sampai mati di kayu salib.

"Ini perjalanan rohani kita selama masa prapaskah, dengan doa, dengan mati raga, ppantang dan puasa, dan amal kasih, kita mengikuti Yesus yang merendahkan diri," tuturnya.

Yesus pun diceritakan pernah hampir 'menyerah' atau 'ingin menghindar' dari penderitaan yang dialami. Hal ini terjadi ketika Yesus masuk ke Taman Getsemani di mana Yesus meminta 'Bapa jikalau mungkin, biarlah cawan ini berlalu daripadaku'. Namun selanjutnya Yesus juga mengatakan 'Tetapi bukan kehendakku, melainkan kehendakMu'.

Saat Yesus ditangkap di Taman Getsemani pada Kamis Putih nanti, para murid justru melarikan diri. Meskipun Yesus alami penderitaan dan merendahkan diri, pada akhirnya Allah tetap meninggikan Yesus. 

"Itu pengalaman murid yang sama seperti kita. Orang yang bersemangat hari minggu palma, mestinya juga bersemangat untuk mengikuti yesus sampai kamis putih, jumat agung, supaya akhirnya kita disertakan  dalam perayaan paskah, pada kemuliaan Tuhan," ujarnya.

Ia mengungkapkan jika hari ini Umat Katolik diingatkan untuk setia dan bersemangat mengikuti Yesus. Masa Prapaskah kemarin menjadi masa di mana umat Katolik mempersiapkan batin.

"Ini adalah jaalan hidup sebagai kristiani, sebagai murid Yesus yang ditantang, ketika Tuhan mau memasuki yerusalem. Setiap orang yangg mau mengikuti Aku, hendaklah ia menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Aku. Hari-hari didalam pekan suci adalah kesempatan istimewa untuk menyangkal diri, mengikuti salib, dan mengikuti salib hidup dalam kesetiaan supaya kita tekun setia," tutupnya.

-Ayusandra Adhitya S.A-

Suasana Minggu Palma di Paroki Nandan

Rm. Stanislaus Eko Riyadi, Pr memberkati daun-daun palma

Rm. Stanislaus Eko Riyadi, Pr memerciki air suci kepada umat

Rm. Jonathan Bilie Cahyo Adi, Pr., mengajak umat mengangkat daun palma yang dibawa

Prodiakon yang sedang memerciki daun palma yang dibawa umat

Tim Pasio Minggu Palma

Galeri Foto : klik di sini



Posting Komentar

0 Komentar