Umat Katolik Rayakan Jumat Agung: Apakah Aku Setia Mengikuti Yesus?

                                       

Jumat Agung menjadi salah satu bagian dari Tri Hari Suci di mana umat Katolik mengenang Wafat Yesus Kristus di Salib. Pembacaan Kisah Sengsara Tuhan Yesus seolah hendak menegaskan pada umat Katolik bagaimana kesetiaan Yesus dalam kesengsaraan yang dialaminya.

"Murid-murid Yesus yang dekat dengan Dia hampir semuanya pergi meninggalkan Yesus, kecuali Simon Petrus dan Rasul Yohanes dan 3 perempuan, Ibu Yesus, Maria istri Kleopas, dan Maria Magdalena," ujar Romo Enos, Pemimpin Misa Jumat Agung di Gereja nandan, Jumat (15/4/2022).

Romo Enos menekankan bagaimana Yesus tetap setia meskipun harus menderita sengsara. Bahkan, jasa-Nya kala itu tak dianggap dan hilang begitu saja. Umat di sana kala itu berteriak dan bersikeras untuk menyalibkan Yesus.

Rm. Enos Bulu Bali, CsSR.

"Apa yang membuat orang pergi meninggalkan Yesus? Dalam injil, mereka takut ambil resiko, takut bahaya, takut membuat kita tidak bertanggung jawab, tidak setia karena memikirkan resiko dari keputusan kita," ujarnya.

Lebih lanjut, rasa takut di sini menjadi hal yang cukup disorot. Pasalnya, dari sekian banyak pengikut Yesus, hanya segelintir yang tetap setia untuk berjalan bersama-Nya hingga ajal menjemput.

Rasa takut ini ternyata memengaruhi sikap orang dalam mengambil keputusan maupun bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Orang jadi tidak bertanggung jawab karena rasa takut yang mereka miliki.

"Dengan peristiwa kematian Yesus yang kita kenangkan, kontras dengan sikap para murid, Yesus begitu setia," ujarnya.

Sejak malam Perjamuan Terakhir, Yesus diceritakan sempat alami ketakutan. Ia tahu bahwa akan hal buruk yang harus dialami. Namun Yesus tetap setia mengikuti perintah Bapa.

"Kita diingatkan melalui perayaan ini agar kita sebagai orang Katolik, sebagai orang Kristen, agar kita memiliki kesetiaan," ujarnya.

Dalam Kitab Suci, diceritakan mereka yang tinggal dan setia dalam Tuhan, akan berbuah. Hal ini diharapkan juga diikuti oleh umat Katolik di zaman sekarang ini.

"Tinggal bersama Yesus ini bisa diartikan dengan tinggal secara spiritual, bukan fisiologis. Setia mendengar firmannya mengikuti perintahnya, terutama perintah cinta kasih," tegasnya.

Di masa pandemi ini, umat Katolik diketuk hatinya untuk berbuat baik pada sesama yang alami kesulitan. 

"Apapun kesulitan, pergumulan hidup yang berat, kita yakin dipanggil untuk berbuat baik bagi sesama," tuturnya.

(Ayusandra Adhitya S.A)







Galeri Foto : klik di sini

Foto :
- Vespian Varianta 
- Gregorius Kristian Nubowo 
- Michael Mahameru 
- Antonius Rah Utomo

Posting Komentar

0 Komentar