Novena VII Dasawarsa Paroki Nandan: Aturan untuk Menyelamatkan Hidup

Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Namun demikian, masih ada keberagaman satu sama lain yang membuatnya tak sama meskipun sama-sama ciptaan Allah.

Keberagaman ini menjadi tantangan untuk hidup bersama di dunia. Berbagai hal diupayakan agar umat manusia yang beragam ini bisa hidup bersama. Salah satunya adalah diciptakannya aturan.

"Hidup kita diatur oleh tata cara duniawi, yang dibuat manusia. Tujuannya bisa tertib, hidup selaras, tidak bertubrukan satu sama lain," ujar Romo Gregorius Kriswanta, Pr, dalam misa Novena VII Dasawarsa Paroki Nandan.

Kenyataannya, umat manusia hidup dalam 2 aturan yaitu aturan duniawi dan aturan ilahi (tata keselamatan). Aturan duniawi seperti ketika orang lapar maka orang tersebut harus makan.

"Jangan orang lapar, diajak berdoa," canda Romo Kris.

Romo Kris mengungkapkan dalam Gereja Katolik, hukum tertinggi adalah keselamatan jiwa-jiwa. Hukum ini tidak dibentuk untuk menghukum orang, tetapi untuk menyelamatkan umat manusia.

"Tuhan menyediakan pengampunan. Itu yang hebat dalam hukum Gereja Katolik. Bukan untuk menghukum, tapi menyelamatkan," tegasnya.

Ia mengatakan orang bila diberi hukuman, sadar dan bertobat, maka orang tersebut akan baik kembali. Aturan ini tak dibuat untuk umat Katolik merasa kerdil.

"Tetapi terbuka terhadap belas kasih Allah yang tidak terbatas," ujarnya.

(Ayusandra Adhitya S. A.)





Foto : 
- Theodorus Dimas Saputra
- Hilarius Juan Rasen

Galeri foto : klik di sini

Posting Komentar

0 Komentar