Pertemuan Rapat Kuria Cermin Kekudusan Minomartani - Legio Maria

 


Sebagai realisasi salah satu program 2024 Legio Maria Presidium Bunda Maria Penolong Abadi Paroki Santo Alfonsus Maria de Liguori Nandan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan pertemuan rapat Kuria Cermin Kekudusan Minomartani Legio Maria pada 22 Februari 2024 di Joglo Antonio Gereja Santo Alfonsus Nandan.

Rapat tersebut merupakan pertemuan pertama dari tiga kali pertemuan empat bulanan yang rencananya akan dilaksanakan pada 2024. Pertemuan pertama tersebut dihadiri oleh 43 orang peserta (para Legioner) dari Presidium Minomartani, Presidium Condong Catur, Presidium Banteng, dan Presidium Nandan.

Sasaran strategis diadakannya  pertemuan rapat tersebut adalah untuk memberikan penyegaran rohani kepada para Legioner dalam rangka membentuk jiwa Legioner yang militan dalam iman dan sosial berdasarkan pada semangat serta keteladanan Bunda Maria dan agar para Legioner tetap memiliki semangat tinggi dalam tugas pelayanan.

Pertemuan yang dimulai pukul 10.00 dan berlangsung hingga pukul 11.45 dibuka dan dipimpin oleh Ketua Kuria yaitu Ibu C. Juwarsi, dilanjutkan dengan pendarasan Doa Tesera yang di dalamnya termasuk Doa Rosario yang dipimpin oleh Bapak. Frans Mane, pembacaan Buku Pegangan Legio Maria* oleh Sr. Ingna, laporan kegiatan dari setiap Presidium, dan alokusio** oleh Rm. Jonathan Bilie Cahyo Adi, Pr. Setelah itu acara dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan lauk berupa sayur asem lengkap dengan uba rampenya yang disiapkan oleh ibu-ibu.

Dalam sambutan pembuka Ketua Kuria menyampaikan selamat datang kepada para peserta rapat yang datang dari berbagai presidium dan berharap rapat dapat berjalan lancar.  Sementara itu Sr. Ingna membacakan Janji Legio dari Buku Pegangan Legio Maria untuk mengingatkan lagi kepada para Legioner akan tugas dan tanggung jawabnya dalam pelayanan dan agar senantiasa memohon pertolongan dan pendampingan dari Bunda Maria.

22 Februari adalah peringatan Pesta Tahta Santo Petrus. Dalam alokusionya Romo Bilie menyampaikan pesan bahwa kita adalah manusia biasa yang lemah. Kita seringkali merasa sulit untuk memahami ajaran Yesus. Petrus pun, sebagai manusia, karena rasa ketakutannya pernah menyangkal Yesus tiga kali. Demikian pula Maria, pernah mengalami saat-saat ketika tidak bisa mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan. Maria hanya bisa berdiam diri dan menyimpan segala pengalaman rahasia Ilahi di dalam hati. Hanya dengan kemauan untuk bangkit, menyangkal diri dan membangun pertobatan kita akan mencapai tahta kemuliaan.

Pertemuan rapat diakhiri dengan bersama-sama membaca Doa Penutup dan berkat dari Romo Bilie. Sebelum kembali ke rumah masing-masing para Legioner peserta rapat dengan wajah ceria dan penuh sukacita saling bersalam-salaman dan berharap dapat bertemu lagi pada pertemuan rapat berikutnya.

(Inung Widi N) 


Catatan:

(*) Buku Pegangan Legio Maria menyajikan arah dasar, semangat, panduan, dan peraturan yang berlaku pada diri setiap anggota Legio Maria. Dengan adanya Buku ini, diharapkan para anggota Legio Maria mampu menemukan nilai dan semangat rohani yang bertumpu pada Yesus dengan bantuan Maria, bunda-Nya.

(**) Alokusio adalah bahan renungan atau pengajaran yang disampaikan oleh pemimpin rohani atau pembantu pemimpin rohani dalam acara rapat atau sidang Legio Maria. Alokusio dapat disamakan dengan "Renungan atau Pengajaran".

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar