Perpisahan Dengan Romo Yudho Oleh Paguyuban Lektor


Minggu, 25 Januari 2015, sejak pukul 18.30, di dalam Limasan Gregorio sudah mulai datang anggota Paguyuban Lektor St. Yohanes Krisostomus dan beberapa anggota Paguyuban Legio MariaParoki St. Alfonsus Nandan. Di sebuah meja yang terletak di sisi kiri limasan pun sudah tersaji sebuah tumpeng dan beberapa bungkus nasi kuning beserta lauk-pauknya, yang sengaja dipersiapkan oleh Paguyuban Legio Maria.

Menginjak pukul 19.00, acara perpisahan dan evaluasi bulanan yang diadakan lektor pun dimulai, tepat setelah Romo Yudho memasuki Limasan Gregorio. Acara diawali dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Bruder Yohanes sebagai perwakilan dari Paguyuban Legio Maria. Selanjutnya, Romo Yudho diminta untuk memotong tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur atas kesembuhan Romo Yudho dari sakit selama sembilan hari hingga harus rawat inap.

Setelah Paguyuban Legio Maria berpamitan terlebih dahulu, lalu Paguyuban Lektor memulai sesi perpisahan dengan Romo Yudho yang diawali dengan ungkapan pesan dan kesan dari lima orang perwakilan pengurus dan anggota Paguyuban Lektor. Paguyuban Lektor mengungkapkan hal-hal yang berkesan mengenai Romo Yudho selama beliau berkarya di Paroki Nandan, diselingi dengan candaan-candaan yang menghangatkan suasana. Romo Yudho pun tak lupa menyampaikan kesan dan pesan untuk Paguyuban Lektor. Beliau berpesan supaya lektor Nandan tidak hanya mewartakan sabda Tuhan melalui tugas-tugas saja, tetapi juga diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Paguyuban Lektor juga diajak untuk lebih berani lagi mengajak umat untuk bergabung ke dalam Paguyuban Lektor, terutama untuk laki-laki karena memang Paguyuban Lektor hanya memiliki sedikit sekali anggota laki-laki. Intinya, Romo Yudho berharap semoga lektor Nandan mempunyai aksi nyata dalam rangka mewartakan Sabda Allah.

Tidak berhenti di Romo Yudho, tiba-tiba Romo Yohanes Dwi Harsanto atau Romo Santo, datang ke Limasan, masih dengan jubah putihnya. Romo Santo pun langsung ‘ditodong’ untuk memperkenalkan diri. Romo Santo melontarkan gojekan-gojekan yang membuat para anggota Paguyuban Lektor yang hadir merasa akrab dan menerima kehadiran beliau dengan gembira.

Acara pisah-sambut dengan Romo Yudho dan Romo Santo yang diadakan Paguyuban Lektor pun diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan untuk Romo Yudho dan dilanjutkan dengan foto bersama.

Posting Komentar

0 Komentar