Hidup Ini Anugrah, Isilah Dengan Hal-Hal Yang Positif

Putaran Misa Arwah di Paroki St. Alfonsus Nandan yang berlangsung sebulan penuh di bulan November 2105, telah berakhir Senin Pon 30 November bertempat di rumah Ibu Antonia Supriyatun Budiman. Pada perayaan kali ini juga sekaligus untuk mengenang satu tahun dipanggil Tuhan, Bapak Antonius Budiman serta dua tahun Ibu Fransiska Khristiana.

Romo Paroki G. Kriswanta, Pr membawakan tema sentral dalam misa arwah di seluruh lingkungan ini dalam sequel “Mengikuti Jejak Kristus” soal kematian. Karena dalam hal kematian Romo Kris belum memiliki pengalaman, maka beliau tidak membuka tanya jawab. “Kita tidak usah bertanya-jawab soal kematian. Saya belum punya pengalaman untuk yang satu ini. Makanya kita tunggu saja kematian itu. Lha wong sudah pasti kok,”tambahnya.

Lebih lanjut Romo Kris menambahkan, disadari atau tidak manusia ini sudah diberikan anugerah olehNya secara luar biasa. Dalam hal bernafas. Setiap detik kita menghirup oksigen secara bebas tidak usah beli. “Coba kalau harus beli, sudah berapa ribu tabung O2 yang anda beli. Kalau dirupiahkan sudah berapa banyak orang harus merogoh koceknya?”. Umat yang hadir tampak mesam-mesem dan ada yang terlihat manggut-manggut.

Karena itulah, romo mengingatkan, mumpung kita diberi oksigen gratis, jangan sia-siakan pemberian dariNya itu. Isilah dengan hal-hal yang positif. Mencari hal positif itu artinya adalah menghindari dosa. ”Daripada kita menghindari yang sudah pasti, lebih baik kita menghindari dosa. Dengan menghindari dosa, hidup kita akan semakin berkualitas,”tambah romo Kris.

Lebih lanjut diingatkannya, apa gunanya umur panjang kalau kita tidak bisa mengisinya dengan kebaikan-kebaikan. Yang patut dicermati adalah, umur panjang itu tidak otomatis makin cemerlang, tetapi justru makin menyusut.
Dengan umur panjang, keinginan kita makin tambah banyak, tapi kekuatan kita makin ringkih. ”Antara keinginan dan kekuatan dalam keadaan tidak seimbang. Kalau tidak seimbang, seumpama listrik bisa menjadi korslet dan bisa terjadi kebakaran”.

Ada 3 sumber atau titik yang membuat seseorang berbuat kesalahan atau sebaliknya berbuat makin baik dalam hidupnya. Ketiga sumber tersebut adalah: apa yang dipikirkan, apa yang diomongkan dan apa yang dilakukan. Biasanya ketiganya seiring-sejalan.

Bagaikan dua kutub magnet, dalam diri manusia setiap saat terjadi tarik menarik yang begitu kuat, antara roh kudus dan roh jahat. Siapa yang menang itulah yang menguasai diri manusia. Untuk dapat memenangkan tarik menarik ini, seseorang haruslah segera bertobat. Tidak usah tunggu besuk-besuk. Sebab, hari esuk itu belum pasti. Di saat kita sadar haruslah segera berbuat baik.

Romo Kris menambahkan. Dosa itu memang menarik. Kita mudah sekali terjerumus dan menggiurkan untuk tertarik yang namanya dosa. Iming-iming uang, pangkat, jabatan akan dengan mudah di dapat dengan melalui jalan yang tidak wajar. “Siapa yang tidak tertarik? Ada berita hangat seseorang keblekan Freeport dan siap-siap untuk dicopot.”

Apabila iming-iming perbuatan dosa itu kita lakukan, itu artinya kita sudah menjadi hamba dunia. Karena itulah, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menjungkir-balikkan manusia dari yang tadinya hamba dunia menjadi tuan dunia.

Satu syarat untuk tercapainya penjungkirbalikan itu adalah kita harus selalu waspada……waspada……….dan lebih waspada. Makin tinggi kewaspadaan kita akan makin sulit yang namanya dosa bisa menarik diri kita masuk di dalamnya.

Orang yang dalam keadaan waspada dalam kesehariannya akan banyak memohon dan akan lebih banyak lagi bersyukur. Kemudian kita sepenuhnya memasrahkan diri kita hanya kepada Tuhan Yesus sebagai perantara untuk menuju rumah Bapa di surga. (AR Maryadi).

Posting Komentar

0 Komentar