Live in biarawan/wati hari pertama, dibuka dengan ibadat lingkungan. Ibadat ini bertempat di rumah keluarga Bu Parmin dan dipimpin oleh prodiakon, Bapak F. Soenarto. Setelah ibadat dilanjutkan dengan sarasehan. Sarasehan ini bertujuan untuk merumuskan profil lingkungan Pogung Rejo. Sebelum merumuskan profil, Pak Paryadi menceritakan sejarah Gereja St Alfonsus Nandan. Dengan mengetahui sejarah gereja, umat semakin disadarkan bahwa gereja tidak hanya sekedar bangunan fisik, tapi lebih dari itu semangat & spiritualitas dalam mengembangkan iman lebih penting.
Saat merumuskan profil lingkungan, umat membagikan kesan dan ungkapan syukur sebagai umat lingkungan Pogung Rejo. Berikut beberapa hal yang diungkapkan umat:
- Umat Pogung Rejo itu guyup, rembugan gampang, komunikasi gampang, tidak ada yang pinter tidak ada yang kaya. Semua saling peduli dan memperhatikan.
- (Ibu Theresia Supriyanti)
- Saya bersyukur, karena melalui lingkungan ini saya banyak belajar, misalnya: belajar berkomunikasi dalam kesatuan dan belajar mengembangkan potensi diri saya.
- Bahagia bisa tinggal di lingkungan di Pogung Rejo karena kalau ada setiap ada acara, lalu dilanjutkan dengan makan bersama . Pembagian membawa makanan dilakukan dengan sukarela. (Bapak Marcelinus Aris)
- Saya warga baru dan baru satu tahun tinggal di Lingkungan St. Lukas, saya bersyukur karena kebersamaan dan kekeluargaan sangat kuat di lingkungan ini. (Ibu Yus).
- Bersyukur karena walaupun dengan jumlah KK dan warga yang sedikit, hampir seluruh umat dapat aktif dan terlibat kegiatan di lingkungan maupun di paroki. Lingkungan ini kecil, tapi selalu kompak dan bersama, saling memperhatikan satu sama lain. (Emy)
0 Komentar