Pernyataan Sikap Orang Muda Asia pada Asian Youth Day ke-6

Statement of the Asian Youth on the 6th Asian Youth Day
Pernyataan Sikap Orang Muda Asia pada Asian Youth Day ke-6



Asian Youth, Wake up! The Glory of the Martyrs Shines on You
Orang Muda Asia, Bangkitlah! Kemuliaan Para Martir Bersinar Atasmu

Daejeon, South Korea
Daejeon, Korea Selatan

August 10-18, 2014
10-18 Agustus 2014

We are Asian youth. Even though we come from different countries, we speak different languages, and we have diverse cultures, we are one family in Christ. We are the modern day evangelizers. We, the Asian youth, are full of passion and energy. We are the future of the world, the beacons of Christ shining brightly in the glory of the martyrs and walking with Jesus.

Kami, orang muda Asia. Meskipun kami datang dari negara-negara yang berbeda, berbicara dalam bahasa yang berbeda-beda, kami adalah satu keluarga di dalam Kristus. Kami adalah pewarta dalam abad modern ini. Kami, orang muda Asia, memiliki semangat dan energi yang berlimpah. Kami adalah masa depan dunia, mercusuar Kristus yang bersinar dengan terang dalam cahaya kemuliaan para martir dan berjalan bersama Yesus.

Our gift to the church is our vibrancy, enthusiasm and passion to serve. We are willing to share, ask and know more about God and be closer to Him. We are filled with the grace to understand each other, to respect and accept one another. We desire to search for truth and justice and yearn for God in our lives.

Persembahan kami bagi Gereja adalah semangat kami, antusiasme kami, dan hasrat kami untuk melayani. Kami bersedia untuk berbagi, bertanya dan menggali lebih banyak tentang Allah dan untuk lebih dekat kepada-Nya. Kami dipenuhi dengan kasih karunia untuk mengerti satu sama lain, untuk menghormati dan menerima satu sama lain. Kami ingin mencari kebenaran dan keadilan dan merindukan Allah dalam hidup kami.

We, the youth of today, are subjected to many challenges and modern day persecutions that make us question our identity and shake our faith. To live up to the expectations of everyone is the biggest challenge faced by each one of us. Sometimes these struggles tempt us to leave God. The challenges of individualism and materialism of some youth can lead to a life devoid of the presence of God.

Kami, orang muda masa kini, menjadi sasaran begitu banyak tantangan dan penganiayaan modern yang membuat kami mempertanyakan identitas kami dan menggoncangkan iman kami. Untuk hidup sesuai dengan harapan semua orang adalah tantangan terbesar yang dihadapi oleh masing-masing dari kami. Terkadang perjuangan ini menggoda kami untuk meninggalkan Tuhan. Tantangan-tantangan individualisme dan materialisme dari beberapa kawan muda dapat mengarahkan kami pada pola hidup tanpa kehadiran Allah.

The serious challenges that many young people in Asia face today are poverty, indifference, violence, and injustice. Some of our fellow youths are unable to express and practice their faith convictions freely in their countries due to political and societal pressures.

Beragam tantangan yang serius yang dihadapi oleh orang muda Asia masa kini adalah kemiskinan, ketidakpedulian, kekerasan, dan ketidakadilan. Beberapa rekan-rekan kami, sesama kaum muda, tidak dapat mengekspresikan dan mempraktikkan keyakinan beragama mereka secara bebas di negara-negara mereka karena adanya begitu banyak tekanan politik dan kemasyarakatan.

The AYD comes as a new song of life and hope, which consoles the youth. The presence of the Holy Father Pope Francis, our bishops, priests, and youth ministers assures us that the Church is here to take care of us and we are safe in the hands of Jesus Christ, surrounded by the witness and glory of the martyrs.

Perhelatan akbar orang muda se-Asia, yakni Asian Youth Day (AYD) hadir bagi kami sebagai lagu baru tentang kehidupan dan harapan yang menghibur orang muda. Kehadiran Bapa Suci Paus Fransiskus, uskup-uskup kami, para imam, dan tokoh-tokoh pemuda meyakinkan kami bahwa Gereja ada dan hadir di dekat kami untuk peduli pada kami dan memastikan bahwa kami aman di dalam tangan Yesus Kristus, diliputi oleh kesaksian-kesaksian dan kemuliaan para martir.

The exposure received at the AYD strengthened our faith and healed us in a deep way. Being with the Pope and receiving his blessing boosted our confidence. The AYD is a beautiful moment where the youth from the various countries of Asia, belonging to different cultures and traditions, come together as brothers and sisters to proclaim our faith and tell the world that we are united in Christ and in the Church.

Beragam paparan yang diterima selama perhelatan AYD telah menguatkan iman kami dan menyembuhkan kami secara mendalam. Bersama dengan Paus dan menerima berkatnya telah mendorong kepercayaan kami. AYD adalah sebuah peristiwa yang indah dimana orang muda dari beragam negara di Asia, yang berasal dari ragam budaya dan tradisi, hadir bersama sebagai saudara dan saudari untuk menyatakan iman kami dan menyatakan pada dunia bahwa kami dipersatukan di dalam Kristus dan di dalam Gereja.

The AYD is a call for the youth to strengthen our faith in God and the Catholic Church, which went through severe persecutions over the years. It is a call for us to carry forward the spirit of the martyrs who nourished the Church with their blood and stood firm in their faith.

AYD adalah panggilan bagi orang muda untuk memperkuat iman kita dalam Tuhan dan Gereja Katolik, yang telah melalui berbagai penganiayaan berat selama bertahun-tahun. Ini adalah panggilan bagi kita untuk meneruskan semangat para martir yang telah memupuk, memelihara, dan menumbuhkan Gereja dengan darah mereka dan membuatnya teguh berdiri melalui iman mereka.

Surrounded by the glory of the martyrs, the AYD is a path for the youth to go out into the world as beacons of Christ’s light and spread his love.

Dengan diliputi oleh kemuliaan para martir, AYD merupakan jalan setapak bagi orang muda untuk hadir ke dalam dunia sebagai mercusuar cahaya Kristus dan menyebarkan kasih-Nya.

The Pope’s message is the wake up call for the youth. We are called to look for Him in all things and to be faithful and joyful witnesses. We share His love through acts of love in our daily lives. To listen to God is to listen to Him and take action according to His will.

Pesan-pesan Paus adalah panggilan untuk bangkit bagi orang muda. Kami dipanggil untuk mencari Dia dalam segala hal dan untuk menjadi saksi iman dan sukacita yang setia. Kami berbagi dan mewartakan kasih-Nya melalui tindakan-tindakan kasih dalam kehidupan kami sehari-hari. Kami memaknai bahwa mendengarkan Allah juga berarti untuk mendengarkan Dia dan berlaku sesuai dengan kehendak-Nya.

The Lord has given us the invitation of the Kingdom, the irreplaceable gift is His love. We want to get to know God more and establish an intimate relationship with Him. We want to be still and listen to God’s words through continuous prayer, confession and constant longing for Him. We, want to do God’s will by taking the Pope’s encouragement to ask ‘Lord, what do you want me to do with my life?‘

Tuhan telah memberikan kami undangan Kerajaan-Nya, sebuah hadiah yang tak tergantikan yang berasal dari kasih-Nya. Kami hendak mengenal Tuhan lebih dalam lagi dan membangun hubungan intim dengan Dia. Kami ingin terus berada dalam keheningan dan mendengarkan sabda-sabda Tuhan melalui doa-doa yang tak putus, pengakuan dosa, dan kerinduan terus-menerus kepada-Nya. Kami, ingin melakukan kehendak Tuhan dengan menanggapi dorongan Paus untuk bertanya, “Tuhan, apakah yang Engkau ingin lakukan dalam hidupku ini?”

We want to walk along with Jesus. We are called to go forth and walk the extra mile like the Catholic martyrs whom we had the great opportunity to know during these days. We commit ourselves to share Jesus and proclaim our faith to more young people through social media and person to person evangelization. We want to share our experiences about the AYD and the roots of our faith to our fellow youth back in our countries.

Kami ingin terus berjalan bersama Yesus. Kami dipanggil untuk pergi dan berjalan lebih jauh lagi seperti pada martir Katolik yang dari mereka kami telah diberikan kesempatan besar untuk menimba banyak hal dari mereka selama hari-hari ini. Kami berkomitmen pada diri kami sendiri untuk mewartakan Yesus dan menyatakan iman kami kepada lebih banyak orang muda lainnya melalui media sosial dan melalui pewartaan langsung kepada orang per orang. Kami hendak menyebarkan pengalaman-pengalaman kami tentang AYD dan tentang akar iman kami kepada rekan-rekan kami sesama orang muda ketika kami kembali ke negara kami.

We would like to express our solidarity to our brothers and sisters who took risks in being with us in this AYD and we send our love and remember those brothers and sisters who cannot join us because of the decisions by their civil authorities. We stand one with them even though they are not here with us. They are in our prayers.

Kami hendak menunjukkan secara nyata solidaritas kami kepada sesama saudara dan saudari yang telah mengambil risiko untuk hadir bersama kami dalam perhelatan AYD ini dan kami akan membagikan cinta kami seraya mengingat mereka, saudara dan saudari kami yang tidak dapat bergabung bersama kami akibat keputusan-keputusan otoritas sipil di negara asal mereka. Kami tetap bersatu dengan mereka meskipun mereka tidak hadir disini bersama kami. Mereka ada di dalam doa-doa kami.

These days have inspired us so much to take on the spirit of martyrdom. Strengthened by the intercession and the glory of the martyrs of Asia, we wake up and open our hearts to the Lord to receive and share His love to the world.

Hari-hari ini kami telah terinspirasi begitu besar untuk menimba semangat kemartiran. Diperkuat oleh perantaraan dan kemuliaan para martir Asia, kami bangkit dan membuka hati kami kepada Tuhan untuk menerima dan mewartakan kasih-Nya kepada dunia.

Posting Komentar

0 Komentar