Para sekretaris kantor paroki menyimak dengan serius pendalaman bahan dari romo Ariest tentang hal-hal di luar administrasi perkawinan. Rm Arist, menyatakan bahwa ternyata orang datang ke kantor sekretariat paroki tidak dengan konsep mengenai perkawinan Katolik, selain hanya mau mengurus administrasi belaka.
Maka para sekretaris kantor paroki harus mengetahui pula mengenai konsep moral perkawinan Katolik dan bagaimana menghadap umat yang hadir mengurus syarat administratif perkawinan.Bahwa perkawinan ialah hidup bersama tiap hari sampai mati dengan isteri/suaminya. Para sekretaris mesti menampilkan Wajah Kristus yang berbelas kasih. Kita menghadap orang, sesama kita, tang punya isi hati dan kerinduan.
Ada tujuh kualitas yg diperlukan:
- Empati
- Kehangatan
- Keaslian (genuiness)
- Penghargaan yg positif, rasa hormat
- Faktual (concreteness) berdasar data
- Rasa humor
- Sedih bersama (A sense of tragic) pada hal yg tak bisa diubah.
Sedangkan perkawinan Katolik merupakan panggilan Allah, Sang Perancang Kehidupan yang penuh Cinta. Cinta perkawinan khas, berbeda sudut pandang dari cinta pada umumnya. Cinta perkawinan berproses setia. Dari cinta pertama, “penundukan” pada sesama, cinta romantik, dan sampai ke cinta perkawinan yaitu ialah cinta yang penuh, eksklusif dan intim. Perkawinan ialah mengenai memperkembangkan Cinta.
Pertanyaan bagi setiap orang yang menikah ialah: Apakah bertumbuh dalam perkawinan? Bagaimana cara hidup agar kebaikan dan iman bertumbuh dalam perkawinan? Perkawinan dirancang Tuhan untuk kebaikan pribadi, kebaikan bersama, teman berbagi rasa kepercayaan, berbagi rezeki, tujuan keturunan, semua demi kemuliaan Tuhan.
Maksud baik tetap harus menjadi maksud perkawinan.
Pelapor: YDHpr dan Mas Aji
0 Komentar