Workshop Organis Bersama Romo Karl Edmund Prier SJ

Menjadi seorang organis dituntun untuk dapat mengiringi lagu-lagu rohani dengan baik dan sesuai dengan gaya lagu yang dibawakan.

Untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan, paguyuban organis Paroki Nandan mengadakan workshop bersama Romo Karl Edmund Prier SJ, pada Kamis malam (18/12).

Dalam kesempatan ini Romo Prier mengatakan bahwa menjadi organis perlu ilmu yang banyak sekali, karena banyak tehnik yang harus dipelajari oleh seorang organis.
Dalam mengiringi lagu, seorang organis mesti tahu gaya lagu, seperti gaya Jawa, Batak, Flores, Tionghoa dan lain-lain.

Berikut tugas dari organis :

  1. Dalam mengiringi nyanyian jemaat, organis bertugas mendorong atau mendahului suara jemaat, organis berfungsi seperti sebuah lokomotif.
  2. Mengiringi lagu khusus untuk paduan suara, persis dan kompak dengan aba-aba dirigen.
  3. Menciptakan suasana sakral / khidmat / seni, terutama waktu Intro dan Instrumental.

Galeri foto klik disini

Maka, agar iringannya mantap, diperlukan not yang jelas (sebaiknya dengan not balik). Karena iringan dengan not angka bersifat improvisasi – artinya apa yang terlatih dengan susah payah terlupakan bila ditinggalkan beberapa waktu.

Seorang Organis perlu latihan intensif dan tekun. Hindari iringan “prima vista” / tanpa persiapan karena hasilnya pasti kurang memadai.

Sebuah Intro lagu :

  1. Umumnya diambil dari 4 birama terakhir (untuk birama 2/4 pakai 8 birama)
  2. Dimainkan dengan tempo yang tepat tanpa ritardando
  3. Diakhiri dengan break total selama satu hitungan sebelum insetting vokal.
  4. Intro tidak boleh salah

Dalam mengiringi lagu, perlu dipilih suara register yang tepat untuk karakter lagu :

  1. Register polos (Flute, Clarinet) untuk lagu permohonan
  2. Register kuat (Organ, Oboe, Trompet) untuk lagu syukur
  3. Register hangat (Strings) untuk lagu romantis
  4. Register perkusi (Piano, Harpsichord, Gitar, Vibraphon dsb) hanya cocok untuk lagu khusus (misalnya lagu
  5. Gamelan, kolintang, gondang Batak)

Daftar Register Dalam Memory 1 s/d 8 Setting PML :
No MemoryKlavier AtasKlavier BawahLead VoiceBasKeterangan
M1Organ Bas 2Organ Bas2Pipe Organ 1Untuk lagu sedang
M2Pipe Organ 2Pipe Organ 2Contra Bas 1Untuk lagu yang kuat
M3Clarinet 1Woodwind 2Pipe Organ 1Untuk lagu memohon
M4Oboe 2HarpsichordPipe Organ 1Untuk lagu batak
M5Panflute12stringsgiitarFlute 1-4”Pipe Organ 1Untuk lagu Dayak
M6WoodwindVibraphon 1Pipe Organ 1Untuk lagu Flores
M7PipaSitarErhuHarpa 1Untuk lagu Tionghoa
M8PanfluteString 50%Flute 1-4”Bas PizzicatoUntk lagu Keroncong

Hindari Legato “abadi”, tetapi pakailah frasering :

  1. Antara Intro dan awal vokal
  2. Antara masing-masing kalimat / dimana jemaat ambil nafas
  3. Bila kalimat diawali dengan irama gantung, putus sebelum nada pada hitungan satu.

Pakailah non legato untuk lagu Barok dan lagu Batak, pakailah marcato untuk sukukata yang penting atau dimana terdapat tanda > satau “sfz”

Yang paling penting adalah , organis harus main dengan hati, dengan memperhatikan isi syair lagu, agar musik menjadi doa dan seni.

Posting Komentar

0 Komentar