Gambar utama logo ini
adalah lingkaran besar yang dipecah menjadi 4 warna, yaitu hijau, merah, ungu,
dan putih. Pemecah lingkaran itu adalah sebuah salib sekaligus menjadi pusat
lingkaran. Yesus adalah pusat: “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang
adalah pengharapan akan kemuliaan”(Kol 1:27) yang merupakan tema Kongres
Ekaristi Internasional ke 51di Cebu, Filipina tanggal 25 – 31 Januari 2016.
Kesadaran inilah yang senantiasa dihidupi oleh Gereja melalui Liturgi Suci,
khususnya Ekaristi. Ekaristi menjadi perayaan iman seluruh Gereja atas
peristiwa keselamatan Allah yang terlaksana melalui Yesus Kristus dalam Roh
Terdapat
gambar garis-garis dinamis yang membentuk sosok dua orang. Sosok yang satu
berwarna putih. Sosok ini demikian menyatu dengan lingkaran utama, bahkan
terkesan sedang memeluk lingkaran itu. Di sini hendak digambarkan kecintaan
umat akan Ekaristi. Sementara tangan lainnya tampak mengangkat sosok lain yang
berukuran lebih kecil. Sosok kecil ini terlilit oleh lingkaran-lingkaran.Sosok
kecil ini adalah penggambaran mereka yang lemah, miskin, tersingkir, dan
difabel. Sebuah lingkaran yang seolah takpernah putus dan terus melilit.
Dengan
memeluk dan mencintai Ekaristi, umat justru diajak untuk bergerak keluar dari
dirinya sendiri. Dengan mencintai Ekaristi, muncul sebuah kesadaran bahwa
Kristus sendirilah yang mengumpulkan Gereja-Nya sedemikian rupa, sehingga
bersama dengan-Nya, Gereja menjadi satu tubuh dan satu roh. Dengan mencintai
Ekaristi yang diterangi iman dan kasih, kita akan dipersatukan dengan Kristus
dan satu sama lain. Dengan demikian, terpupuklah rasa cinta yang dalam akan
mereka yang miskin dan tersingkir (bdk. RS art. 5). Ekaristi memberi daya
dorong untuk terlibat dalam kehidupan yang konkret, terutama mengangkat KLMTD.
Tulisan “EKARISTI: SAKRAMEN
CINTAKASIH’ mengungkapkan makna Ekaristi sebagai “karunia pemberian diri Yesus
Kristus, yang mengungkapkan kepada kita kasih Allah yang tak terbatas kepada
setiap orang” (SCar 1), siapapun itu. Istilah “Sakramen Cintakasih” merupakan
terjemahan dari kata Sacramentum Caritatis yang berasal dari tulisan Santo Thomas
Aquinas, dan digunakan sebagai nama Anjuran Apostolik Paus Benediktus XVI,
tentang Ekaristi sebagai Sumber dan Puncak Kehidupan serta Perutusan Gereja,
tanggal 22 Februari 2007. Dokumen ini akan menjadi sumber dan bahan pokok bagi
inspirasi dan pembelajaran dalam pra-KEK III, selama, dan pasca- KEK III.
Adapun
tulisan “Kamu harus memberi mereka makan” merupakan kutipan dari teks Lukas
9:13 yang menjadi bagian dari Injil yang dibacakan pada Hari Raya Tubuh dan
Darah Kristus, tanggal 28-29 Mei 2016, saat KEK III KAS dibuka secara resmi.
Perintah Tuhan Yesus kepada para murid untuk memberi makan kepada orang-orang
merupakan ajakan untuk mewujudkan karunia Ekaristi yang telah kita terima dalam
kehidupan konkret sehari-hari. Kehidupan sehari-hari ini mencakup segala suka
dan duka hidup bersama, terutama bagi sesama kita yang kecil, lemah, miskin,
tersingkir dan difabel.
Demikianlah,
tulisan dari EKARISTI: SAKRAMEN CINTAKASIH ke “Kamu harus memberi mereka makan”
harus dibaca sebagai satu rangkaian utuh, yang berpangkal dari kasih Allah
melalui Tuhan Yesus Kristus dalam Roh Kudus. Karunia Allah ini telah kita
terima dan rayakan dalam perayaan Ekaristi sebagai perayaan cintakasih.
Selanjutnya Karunia Allah melalui Ekaristi itu mendorong dan menggerakkan diri
kita bergerak ke luar dan menjadikan Gereja sebagai rumah yang terbuka dan
memberi tempat bagi setiap orang dengan segala permasalahan hidupnya. Kita ingin
melaksanakan ajakan Bapa Suci Fransiskus yang berkata: “Saya lebih menyukai
Gereja yang memar, terluka dan kotor karena telah keluar di jalan-jalan,
daripada Gereja yang sakit karena menutup diri dan nyaman melekat pada rasa
amannya sendiri. Saya tidak menginginkan Gereja yang berambisi menjadi pusat
dan berakhir dengan terperangkap dalam jerat obsesi dan prosedur. ‘Kamu harus
memberi mereka makan’” (EG 49).
Konfigurasi
tulisan EKARISTI: SAKRAMEN CINTAKASIH yang ditulis dengan huruf kapital dan
tebal, serta tulisan “Kamu harus memberi mereka makan” (Luk 9:13) dengan huruf
biasa, menjadi simbol pemaknaan alur Ekaristi sebagai sumber dan kekuatan bagi
perjuangan gerak ke luar dalam pelayanan kepada sesama. Ada pun seluruh tulisan
tersebut terikat dalam lingkaran Hosti Ekaristi yang berpusat pada misteri
salib yakni wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus
0 Komentar