Paguyuban Lektor St Yoh. Krisostomus Paroki Nandan pada hari
Sabtu-Minggu, 25-26 Juni 2016 mengadakan rekoleksi dengan tema “TIWUL PAPEDA” yang merupakan
kepanjangan dari “Tingkatkan Kwualitas
Peran Pewarta Sabda”. Kegiatan ini berlokasi di Wisma Somohitan dan diikuti
oleh 43 peserta.
Kegiatan diawali dengan misa pembukaan yang dipimpin oleh Rm Stefanus
Chandra, Pr. Setelah misa para peserta diajak untuk bermain Games Keakraban
yang sudah disiapkan panitia. Games yang dipandu oleh mbak Tere ini bertujuan
agar seluruh peserta dapat saling mengenal satu sama lain. Games berlangsung
seru, semua peserta tampak melebur dalam suasana yang akrab. Setelah makan
malam, acara dilanjutkan dengan sesi I. Pada sesi ini materi disampaikan oleh Rm
Stefanus Chandra, Pr dengan judul “Bagaimana
Memahami Sabda Allah?”.
Dalam sesi ini Romo Chandra menjelaskan bagaimana cara mudah bagi setiap Lektor untuk
memahami Sabda Allah, diantaranya adalah:
1.
Membaca
(kegiatan mulut dan pikiran)
Sebelum membaca,
hendaknya berdoa terlebih dahulu. Berdoa kepada Tuhan dan kepada PENULIS bacaan.
Tidak ada sabda tuhan di luar konteks doa. Berdoa pada penulis di fungsikan untuk
memberi jalan, dan meminta bantuan pada siapa yang menulis karena, penulislah
yang memahami. Selanjutnya dibaca berulang kali perikopa tersebut. Agar kita
mampu memahami. Kitap suci adalah kisah kehidupan, maka Memahami kitab suci
adalah memahami kehidupan. Jika diperlukan, Baca konteks perikopa sebelumnya
dan sesudahnya. Bisa juga dengan
membaca komentar teks dan penjelasan dari kitap suci atau buku komentar. Hal ini di fungsikan agar kita punya
konteks/pandangan mengenai apa yang kita
baca nanti.
“Lektor
harus mencintai KITAB SUCI”. Membaca dengan benar (perhatikan kalimat, tanda baca, alur cerita, baca teks sebagai
sebuah drama). Baca di depan cermin dan depan audience. Baca dengar merekam. Baca dengan teman teman (+corectio).
2.
Meresapkan
Sabda Tuhan (kegiatan telinga dan hati)
Membaca
dengan mendengarkan suara sendiri hasil bacaan perikopa. Menyimak dan
mendengarkan komentar teman-teman tentang teks. Duduk tenang dan biarkan teks
berbicara. Meditasi: biarkan teks yang
berbicara.
3.
Berani
merenungkan, refleksi meditasi (kegiatan budi dan hati)
Refleksi : buah
peresapan batin. Meditasi teks dengan
LECTIO DEVINA. Memilih bacaan yang nyantel
dengan pengalaman kita. Ratio untuk memahami teks dengan mendalam. Kontemplasi, menghidupkan teks dengan
menghadirkan diri sebagai seorang yang hadir dalam teks secara nyata entah
sebagai salah satu tokoh atau penonton.
Kegiatan hari pertama diakhiri dengan renungan malam. Dalam renungan,
Rm Chandra mengajak para Lektor untuk menyadari kehadiran terang Kristus yang
dilambangkan dengan lilin yang menyala. Masing-masing peserta memegang lilin
bernyala sebagai tanda perutusan untuk mewartakan Sabda Allah. Sehingga
diharapkan dapat menjadi terang bagi sesama ketika kembali ke rumah/ sekolah/
pekerjaan masing-masing.
Galeri foto klik disini
Rekoleksi hari kedua, kegiatan diawali dengan doa pagi dan bernyanyi
bersama. Kemudian seluruh peserta diajak untuk jalan-jalan pagi sambil
menyusuri sungai Kaliadem yang letaknya tidak jauh dari wisma. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengajak peserta menyatu dengan alam sekitar. Bersyukur atas
limpahan kasihNya dan belajar untuk mencintai alam.
Setelah sarapan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi II yang dibawakan
oleh Frater Fanskuo Edyanto, Pr, dengan judul “Aku Ingin menjadi Lektor yang Baik”. Pada sesi ini Frater Fans
mengajak peserta untuk menyadari pentingnya semangat melayani sebagai Lektor.
Ketulusan hati dan semangat untuk mencintai Kitab Suci merupakan dua hal
penting yang harus diterapkan sebagai seorang Pewarta Sabda. Materi ini dapat
diklik di sini (file: materi 1)
Dalam kesempatan ini frater juga menjelaskan secara singkat
teknik-teknik membaca yang baik.
Materi lengkapnya dapat klik di sini (file:materi 2)
Kegiatan dilanjutkan dengan dinamika kelompok. Masing-masing kelompok
diberi tugas untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk meningkatkan kerjasama, komunikasi, dan kebersamaan sebagai
kesatuan komunitas, yaitu Paguyuban Lektor. Sebagai penutup, peserta diajak
untuk menuliskan harapan-harapannya sebagai Lektor, dan menempelkan tulisan
tersebut sebagai buah dalam Pohon Harapan yang sudah disiapkan.
Puncak dari kegiatan rekoleksi ini adalah Misa Syukur yang dipimpin
oleh Rm Stefanus Chandra, Pr. Misa dilaksanakan di Gereja Santo Yohanes Rasul
Somohitan.
Kontributor:
Theresia Avilla & Magdalena Emy
3 Komentar
Seneng kalo rekoleksi Lektor selalu dapet ilmu baru, pengalaman baru, dan tentunya teman-teman baru yang beragbung di dalam Paguyuban Lektor :) Sampai jumpa di rekoleksi selanjutnya!
BalasHapusNext time ikutan deh, hehehe
BalasHapussippp...ditungguu yaaa..mari bergabung bersama Paguyuban Lektor Nandan...
Hapus