Bincang Iman Santo Alfonsus (BISA) Nandan pada tanggal 1 september 2016 dibuka oleh wakil ketua dewan Paroki Bapak St Wasieno yang memaparkan keprihatinan tentang kondisi kemanan di Gereja, antara lain :
- Adanya umat dijambret pada misa pagi dihalaman
- Ada umat (oknum) yang mengambil uang sumbangan saat kolekte
- Adanya orang yang komuni namun "digembol"
- Pencurian sepeda di parkiran
- Ditambah adanya teror di gereja katolik diMedan pada hari minggu
Menjadi bahan perbincangan BISA yang bertema kan "Teror dan kemanan gereja".
Foto-foto lainnya klik disini
Selanjuta Pak Suryatma Selaku ketua Rumah Tangga Paroki dan Pak Suroyo (koordinator kemanan yang menggantikan Mas Ipram), juga menjelaskan kondisi dan rencana pengamanan Gereja dan sekitarnya, agar umat merasa aman dalam beribadah.
Bincang-bincang yang dihadiri sekitar 25 orang dari berbagai kalangan umat yang dipandu Bpk Kianto. Hadir memberikan sumbangsaran diantaranya mas Ipram, dan Agung (tim keamanan), Pak Santo, Pak Parwoto, Pak. Gondrong, Pak Yulianto, Pak Cahyo, Bu Murti, Pak Veri, Ibu Lily, dll.
Hasilnya, berupa imbauan kepada Dewan Paroki dan umat, yaitu :
- Umat/gereja lebih merakyat dan bergaul, menyatu dengan masyarakat sekitar
- Umat tidak memakai atau membawa barang berharga secara berlebihan dan mencolok
- Umat peduli dengan keamanan gereja, diantaranya jika perlu ada siskamling/ronda
- Umat diminta saling memberi perhatian, terutama jika ada warga baru, harus disapa dan diperhatikan. Misalnya awal misa umat saling bersalaman dan menyapa dengan umat lain.
- Petugas tata laksana tidak sekedar terima tamu, mengumpulkan persembahan, tetapi juga menjadi pengawas kemanan dan ketertiban selama misa.
- Jika ada hal yang mencurigakan gerak-gerik umat asing, dimohon memberitahu petugas tata laksana atau kemanan.
- Tidak membawa tas yang besar atau barang yang berlebihan selain keperluan misa, terlebih lagi biasanya umat meninggalkan tas di bangku semabrangan.
- Dimohon dewan membangun pos jaga dan mulai mengatur jadwal keluar masuk
- jika perlu mengangkat petugas kemanan khusus jaga malam.
- Sekitar gereja dipasangi CCTV
- Parkir setelah misa dibatasi maksimal setengah jam selanjutnya harus diamankan
- Umat dimohon waspada bila lewat jalan depan bruderan Caritas pada malam hari
Demikian hasil perbicangan umat yang menunjukkan bukti kepedulian dan antisipasi segala kemungkinan teror atau kejahatan yang mungkin akan terjadi.
Umat diminta tidak takut, namun hati-hati, waspada, dan berani bertindak seperlunya dan bersatu untuk mengalahkan teror. Kita punya iman yang menyatukan dan menguatkan serta mampu mengatasi segala permasalah jika iman ini dihayati, diamalkan dan dilaksanakan secara bersama.
Kita adalah anggota gereja, yyang membangun dan memiliki gereja ini, kita juga wajib membela dan mempertahankan. Bersama dan bersatu kita pasti bisa. Tuhan Yesus memberkati.
0 Komentar