Aksi Sosial Natal 2016 Kunjungan Kasih dan Temu Kasih

Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat, Raja Semesta lahir di kandang atau gua yang dingin kotor , dihadapan para gembala yang sederhana. Ini memberikan makna bagi kita agar kita juga memberikan perhatian bagi orang-orang yang sederhana, miskin, dan difabel (KLMTD). 

Hal inilah yang mejadi dasar kegiatan Tim sosial Paroki bersama dengan Panitia Natal menyelenggarakan aksi sosial dalam dua wujud yaitu kunjungan kasih dan temu kasih. Menurut Ibu Ratri sebagai Ketua seksi sosial Panitia Natal telah melaksanakan Kunjungan kasih kepada orang-orang (perwakilan tiap wilayah tiga orang) yang tidak mampu lagi ke gereja karena masalah usia dan penyakit pada tanggal 22 Desember 2016 . 

Umat yang dikunjungi merasa bersyukur dan sangat berterimakasih atas perhatian Gereja terhadap mereka. Kegiatan aksi sosial yang kedua adalah Temu Kasih . Acara ini mempertemukan pengurus Paroki dengan para keluarga miskin, lemah, difabel dan tersingkir dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Desember 2016 di Joglo Paroki. 

Pada acara ini hadir sekitar 90-100 warga baik umat Katholik dan non katholik yang termasuk KLMTD. Acara temu kasih ini dipimpin oleh Sekretaris Dewan Paroki Ibu V. Lily Astuti mewakili menyampaikan permohona maaf karena hari ini Romo Paroki Romo Bayu yang seharusnya menyambut mereka semua sedang sakit Flu berat, dan Wakil Ketua Dewan II Bpk St Wasiena ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. 

Sekretaris Dewan Paroki Ibu Lily yang ditemani beberapa ketua Lingkungan menyampaikan pesan bahwa acara ini merupakan acara untuk meningkatkan hubungan kekeluargaan gereja dengan para KLMTD dan sebagai bentuk perhatian gereja bagi KLMTD sesuai arah dasar Keuskupan Agung Semarang. Ibu Lily menanyakan apakah ada yang sudah sering mengikuti acara ini atau bahkan belum pernah? Beberapa peserta mengatakan sudah ikut lebih dari sekali, ada yang tiga kali, tetapi ada juga yang menyatakan baru pertama kali ini ikut. 

Untuk itu Ibu Lily memberikan kesempatan bagi peserta untuk menyampaikan harapan dan kesan terhadap Gereja Katholik Santo Alfonsus Nandan, khusus acara temu kasih ini. Kesan pertama dari kelompok keluarga Difabel mengucapkan terima kasih atas terkabulnya permohonan saat temu kasih hari paroki, dan sekarang mereka bisa beraktifitas di joglo untuk temu keluarga difabel. Sedangkan dari beberapa keluarga Janda-janda jompo menyatakan terima kasih karena diberi perhatian, dikumpulkan untuk saling bercengkerama karena para janda dan jompo ini biasanya kesepian di rumah ditinggalkan anak yang telah berkeluarga dan hidup di lain tempat. 


Bahkan ada kesan yang positif dari umat non katholik yang merasa takjub dan memberikan apresiasi acara ini. Mereka mengatakan baru kali ini masuk ke lingkungan Gereja , Mereka tadi takut, tetapi dengan penerimaan yang hangat dari penerima tamu (tim sosial lingkungan) membuat mereka tidak takut dan merasa nyaman. 

Menanggapi kesan-kesan peserta Ibu lily mengucapkan terima kasih atas kesan positifnya dan mohon maaf karena keterbatasan kemampuan Gereja dalam membantu dana memberikan perhatian bagi mereka keluarga KLMTD. Pada akhir acara Temu kasih diadakan doa bersama yang dipimpin Ibu Juwarsi dan selanjutnya dibagikan tali kasih berupa paket bahan pangan yang berisi beras 4 kg, 6 mie, 1 kg gula pasir, 1 kg minyak masak, 3-4 pak teeh, dan garam. Bahan untuk tali kasih ini diperoleh dari sumbangan umat Paroki sebagai ujud kepedulian untuk berbagi dan bukti keteladanan mereka terhadap Yesus sang Emanuel. #Kianto Atmojo

Posting Komentar

0 Komentar