"Berkarya nyata bagi sesama"


Menjadi tema natal 2016 dan tahun baru 2017 di Paroki St. Alfonsus Nandan. Untuk memeriahkan acara Natal, dan mengaplikasikan tema tersebut, Paguyuban Lektor St. Yohanes Krisostomus mengadakan sebuah kegiatan yang sangat menyenangkan.

Walaupun sudah bukan termasuk dalam masa natal atau pun tahun baru, semangat natal rupanya selalu menyelimuti Paguyuban Lektor St. Yohanes Krisostomus. Pada hari Mingu, 15 Januari 2017, Paguyuban Lektor St. Yohanes Krisostomus mengadakan bakti sosial ke Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Piyungan.


Kami berangkat dari Gereja St. Alfonsus Nandan pada pukul 10.00 WIB dengan Berkat dari Romo Bayu. Selama di perjalanan kami bercanda gurau sambil mengira – ira, bagaimana kondisi di TPST Piyungan. Apakah benar sesuai dengan bayangan kami? Atau lebih?

Sesampainya di TPST Piyungan, kami disuguhkan pemandangan yang benar – benar diluar dugaan kami. Sebuah pemandangan yang tidak akan kami temukan di kota. Adalah tumpukan sampah. Mungkin, sedikit kurang tepat jika mengatakannya tumpukan. Ketika memasuki area TPST Piyungan, benar – benar hanya ada sampah disana. Satu hal yang unik dari TPST Piyungan, disini terdapat puluhan sapi yang dibiarkan makan sampah – sampah yang sudah menjadi bukit. 


Jangan lupa aroma sampah yang menyelimuti lingkungan ini 24 jam. Satu hal yang ada di hati kami, para peserta setelah melihat kondisi di TPST Piyungan adalah “Tidak salah kami memilih tempat ini. Kami memilih tempat yang tepat”.

Sebanyak 35 bungkus sembako, dibagikan pada para pekerja di TPST Piyungan. Ketika kami mengeluarkan beberapa karung yang berisi sembako, para pekerja langsung datang menyambut kami. Terlihat bagaimana bahagianya mereka ketika menerima satu kantung putih yang berisi berbagai kebutuhan pokok. Timbul perasaan senang tersendiri di hati kami setelah melihat senyum sumringah mereka.

Berbagi itu indah. Walaupun hanya sekantung plastik putih, hal ini sudah memberikan kebahagiaan yang lebih bagi mereka. Mungkin, bagi beberapa dari kita akan mengatakan “halah, sembako”. Namun, kalimat ini tidak pernah terbesit di hati para pekerja di TPST Piyungan. “Puji Tuhan, ada sembako” kalimat ini mungkin mewakili perasaan dari seluruh para pekerja di TPST Piyungan.


Salah satu pesan natal kali ini adalah mensyukuri apa yang dimiliki, dan jangan lupa untuk membagikannya pada sesama sebagai aksi nyata. Selamat Natal 2016 dan Tahun baru 2017.


Posting Komentar

3 Komentar