Kunjungan Romo Bayu ke Lingkungan St Demetrius Kutu Dukuh


Diiringi hujan cukup deras, romo Pascalis Bayu Edvra dengan didampingi Pak Yuliantono mengawali kunjungan ke lingkungan st. Demetrius ke keluarga Bp. Robertus Panji Suroso di Popongan. Bapak Panji adalah pensiunan guru SD Jetisharjo, dan Ibu Panji pensiunan guru SD Serayu Kotabaru. Mereka memiliki 3 orang putra putri dan 2 orang cucu. Pak Panji menderita stroke kurang lebih 6 tahun, dan saat ini tidak menerima komuni lagi karena kasihan dengan prodiakon yang melayani. Oleh romo Bayu disarankan supaya kembali menyambut komuni, karena sudah kewajiban prodiakon untuk melayani umat dengan sukacita.

Kunjungan ke Kel. Bp. Robertus Panji Suroso

Kel. Bp. Robertus Panji Suroso

Kunjungan ke kel. Bapak FA. Maryo Subarisanto
Kunjungan dilanjutkan ke rumah keluarga Bapak FA. Maryo Subarisanto di sebelah selatan Pak Panji dan masih termasuk Popongan. Pak Maryo adalah asli dari Popongan dan bekerja merantau ke Palangkaraya, bertemu dengan istrinya, ibu Nuriah Januh, di Palangkaraya yang keturunan Dayak. Mereka dikaruniai 3 orang putra, 2 orang tinggal di Palangkaraya dan yang bungsu di Yogya dan menjadi prodiakon di paroki Nandan, yaitu mbak Memi.

Kunjungan ke Kel. Bapak Hyginus Gomen

Kel. Bapak Hyginus Gomen
Dalam rintik hujan, kunjungan dilanjutkan dengan berjalan kaki ke rumah Bapak Hyginus Gomen yang berasal dari Flores. Rumah pak Gomen dan Pak Maryo berdekatan. Tahun 1967 pak Gomen belajar di Sanata Dharma, lalu kembali  untuk mengajar di NTT. Lalu tahun 1976 kembali lagi ke Yogya untuk menyelesaikan S1 di Sanata Dharma, dan saat itu bertemu dengan Dafrosa Suban yg sekarang menjadi istrinya, yg ketika itu bekerja sebagai perawat di Panti Rapih.  Mereka menikah di Pangkal Pinang, dan bekerja di Kupang hingga pensiun dan menetap di Yogya. Mereka dikaruniai 3 orang anak dan 3 orang cucu.

Kunjungan kel. Bp. FB. Udjiantoro
Kunjungan keluarga dilanjutkan ke Keluarga bapak FB. Udjiantoro di Kutu Dukuh. Pak Uji adalah pensiunan dari Taman Wisata Prambanan dan Borobudur, sedang bu Tri Murtiningsih istrinya adalah pensiunan Dinas Kesehatan. Mereka dikaruniai 3 orang putra putri, namun hanya seorang putra yang diijinkan Tuhan mereka asuh hingga kini dan putranya saat ini bekerja di Jakarta.

Untuk mengakhiri setiap kunjungan ke keluarga romo Bayu selalu menutup dengan doa dan memberkati keluarga yang dikunjungi.

Kunjungan terakhir ke keluarga bu Warjiati terpaksa dibatalkan, namun sebagai gantinya Bu Warjiati dijemput untuk ikut misa karena hujan yang semakin deras. Akhirnya kami tiba di rumah keluarga Bapak Subagja untuk misa di ruang doa kelurga tersebut. Misa dihadiri oleh ±40 orang. Dalam homilinya romo Bayu menyampaikan beberapa hal terkait Asian Youth Day, serta adalah kirab salib AYD yang akan tiba di Nandan pada tanggal 3 Maret, dan diantar kembali ke paroki Mlati pada tanggal 10 Maret. 

Selain itu disampaikan juga oleh romo Bayu bahwa tahun 2017 ini Paroki Nandan akan berulang tahun ke 5 atau Lustrum pertama, dan tanggal peringatannya bersamaan dengan penyelenggaraan AYD di Yogyakarta. Romo Bayu juga mengajak umat untuk ikut serta ambil bagian dalam pemilihan Pengurus Dewan paroki periode 2017 – 2020. Dengan demikian kita semua dapat  menghadirkan Tuhan dalam diri kita, keluarga kita dan lingkungan kita dan menghargai Tuhan yang sudah hadir. Misa lingkungan berakhir pukul 20.15 dan dilanjutkan foto bersama umat di ruang tengah keluarga Pak Bagyo, lalu acara ramah tamah. Dalam acara santai tersebut romo Bayu tetap menyediakan diri untuk menjawab pertanyaan2 dari umat.

Akhirnya pukul 21.10 acara selesai,  romo Bayu dan Pak Yuliantono diantar kembali ke Pastoran. Selamat istirahat romo, terima kasih sudah berkunjung ke umat lingkungan St. Demetrius. Terima kasih juga untuk Pak Yuliantono selaku dewan Paroki yang telah mendampingi. #Lily   

Posting Komentar

0 Komentar