Luar Biasa OMK Nandan Dalam Menyambut dan Mengisi Salib 'Asian Youth Day"


Sejak hari jumat 3 maret 2017 salib AYD ada di Paroki St Alfonsus Nandan. Komitmen, integritas, dan kebersamaan serta pengorbanan yang luar biasa, maka OMK Nandan mampu mengisi acara kirab salib,  ditengah kesibukan mereka sebagai  mahasiswa dan pelajar yang harus kuliah, sekolah, praktikum dan ujian. 



Aneka macam kegiatan yang dikelola OMK (orang muda katholik) Nandan dilakukan setiap hari, seperti Acara GUYUB (bicang-bincang Kawula Muda Nandan) pada hari Sabtu (4/3/17), yang membicarakan tentang Lumen Gentium terkait dengan Satu-satunya jalan ke Surga harus lewat Yesus, meskipun gereja juga mengakui adanya kebenaran di luar Agama Katholik yang dijelaskan oleh romo Dwi Harsanto Pr dari Paroki Kumetiran dan dihadiri sekitar 50 orang umat Nandan baik tua dan muda. 



Hari minggu (4/3/2017) saat misa sore  diisi Ekaristi Kawula Muda yang membawa tema keberagaman dalam hidup menggereja, berbangsa dan bernegara yang dipimpin Romo Bayu. Kita diminta menjadi orang yang 100% katholik dan 100% Indonesia dan hendaklah keberagmanan bukan menjadi ancaman perpecahan tetapi menjadi modal kebersamaan, persatuan dan kekuatan dalam membangun iman dan bernegara. Dalam EKM ini homili dibawakan secara teatrikal oleh mantan OMK dan aktivis pengurus Paroki yang masih muda dan bersemangat yaitu mas Seno (blangkon), mas Nanok, mas Edi, mas Rahmat dan Mas Rizdan. Romo Bayu mengajak kita bersyukur karena meskipun minoritas, umat katholik masih bisa beraktivitas normal dan baik, bahkan ada seminari  hal ini berbeda dengan di Malaysia yang tidak memperkenankan adanya seminari, dan di Tiongkok umat katholik tidak boleh hadir dan ikut AYD di Indonesia. Romo Bayu juga mengajak mewujudkan rasa syukur dengan bekerja keras, tidak mengeluh, dan berbagi dengan sesama yang membutuhkan.



Hari Senin (5/3/2017) pukul 17,00 WIB para  OMK mengujungi KUNCI, pusat rehabilitasi pecandu Narkoba Bruderan Caritas, mereka bercengkerama dengan para "pasien" yang berjumlah 19 orang dan berasal dari luar Yogya, ada yang dari Kalimantan, Sumatra dan Jakarta. Kunjungan ini diikuti sekitar 30 OMK dan ditambah  juga olah pengurus Dewan harian seperti Romo Dodit,  Romo Bayu, Bapak Wasieno, Ibu Lily dan Ibu Dodi . Pada pertemuan ini terjadi sharing bagaimana dan mengapa mereka menjadi pecandu dan motivasi yang mendorong untuk sembuh. Para OMK menghibur dan mendoakan agar mereka berhasil lepas dari cengkeraman Narkoba dan hidup normal.


Hari Selasa (6/3/2017) pukul 19.00-20.00 WIB acaranya adalah ibadat Taize yang dikelola dan dipimpin oleh Para Frater Wisma Sang Penebus. Sekitar 80 an OMK dan umat mengikuti acara ini dengan penuh khidmat dalam keheningan dan terang lilin serat diiring lagu-lagu Taize membawa suasana ibadat yang syahdu. 

Setelah acara selesai dilanjutkan evaluasi kegiatan dan persiapan kegiatan memandu APP di Lingkungan pada hari Rabu (7/3/2017) dan persiapan acara puncak pentas seni hari kamis malam (8/3/2017). Kehadiran Wakil ketua Dewan Paroki Bapak Wasieno dan Sekretaris Ibu Lily serta Romo Bayu banyak membantu dan memberikan solusi berbagai permasalahan yang dihadapi. 
Besar harapan agar setelah kirab salib ini selasai para OMK tetap berkomunikasi dan berkegiatan sehingga akan menyemarakan kehidupan menggereja di Paroki Nandan. (kia)

Posting Komentar

0 Komentar