Mengapa ganteng-ganteng tertarik menjadi romo?
Begitu romo Antonius Dodit Haryono, Pr melontarkan
pertanyaan kepada salah satu frater SCJ dari enam frater SCJ yang diundang ke
gereja Paroki St. Alfonsus Nandan di misa minggu panggilan.
Frater Christian Hover Pakpahan SCJ berkisah, mengapa dia
terpanggil menjadi romo. Pertama-tama saat masih remaja menjadi misdinar, dan
menjadi misdinar membawa berkat.
Pengalaman dekat dengan romo memberikan kesan bahwa romo itu bijaksana. Ketika romo bertemu dengan anak-anak, remaja,
bertemu dengan orang muda dan orang tua, romo dapat menyesuaikan diri dan
terlihat dekat dengan mereka, hal tersebut yang membuat frater Hover tertarik
untuk menjadi romo.
Awalnya frater menolak panggilan menjadi romo, dia ingin
menjadi pegawai sebuah bank, tetapi romo mengundang frater untuk tetap hadir
dan berdoa di dalam gereja, dan dengan terus aktif dalam kegiatan gereja. Panggilan perlu dipupuk dengan doa dan
kegiatan diingkungan dan di paroki.
Selalu menjalani formasio panggilan, baik dalam suka dan duka.
Pengalaman menjadi seorang frater lebih banyak suka dari
pada dukanya, ada 4 point pengalaman suka menjadi seorang frater:
- Hidup doa dan kesucian, hidup panggilan menjadi frater, romo, bruder, dan suster menjadikan semakin mudah dekat dengan Tuhan.
- Hidup bersama, dengan hidup bersama frater belajar untuk terbuka dan memahami setiap orang. Juga belajar menghargai setiap pribadi, karena setiap pribadi dicintai Tuhan.
- Berjumpa dengan saudara-saudari terkasih, dengan begitu semakin diteguhkan dan mendapat semangat dari umat yang dijumpai.
- Belajar mencintai secara universal, bebas mencintai setiap orang sepenuh hati.
Menjadi seorang frater dituntut untuk hidup sederhana
ditengah tantangan kemajuan tehnologi.
Panggilan menjadi romo merupakan persembahan diri untuk mengikuti Tuhan. Dan yang menjadi kekuatan bagi frater adalah pesan
ibu yang selalu mengingatkan untuk tidak lupa berdoa, karena yang memanggil
adalah Tuhan yang menjadi kekuatan bagi frater.
Galeri foto klik disini
0 Komentar