Kita ini orang-orang berdosa, namun diundang dalam Ekaristi kudus, sama seperti orang-orang di pinggiran jalan yang diundang dalam perjamuan makan. Sesibuk apa pun, sekalipun mereka sedang di jalanan, tuan rumah tetap menghendaki mereka 'berpakaian pantas'. . Bagaimana dengan kita? Masih sering datang terlambat, tergesa-gesa, buru-buru pulang, berpakaian seadanya, berwajah muram, misa hanya untuk kewajiban, modus, pengantar jalan-jalan, dan sebagainya.. Sudahkah kita' berpakaian pantas' dalam undangan pesta itu? Atau dengan beragam alasan berusaha membenarkan ketidaksiapan kita ikut misa? . "tapi bukankah yang penting kesiapan hatinya, bukan yang kelihatan dari luar?". . Yah. Kalau seseorang tidak beres dalam merawat yang kelihatan, apakah dia bisa dipercaya merawat yang tak kelihatan?
0 Komentar