Satu lilin menyala; kau diingatkan untuk terjaga menyongsong perjumpaanmu dengan Dia kelak, entah masih lama entah dalam waktu dekat. Pendar lilin itu menjaga matamu tetap terbuka dan berjaga. Katakan padaku, bila Ia ingin bertatap muka denganmu hari ini, adakah kau siap? Berapa banyak kebaikan yang bisa kaubawa? Berapa banyak kebencian duniawi yang tersisa dalam relung jiwamu? Adakah jiwamu terjaga dalam kebaikan? Sadarkah kau, betapa banyak orang yang meremehkan kesempatan hidup mereka yang singkat?
Benar katamu, kau hanya hidup satu kali. Itu bukan adagium untuk menikmati hidupmu sehabis-habisnya; itu adalah papan peringatan keras, bahwa bisa saja kau tiba-tiba dipanggilNya, sebelum kau sempat membuat bingkisan kebaikan..
Ibaratnya, sibuk memuaskan diri, lupa memberi hati.
Sibuk reuni, lali nulungi...😏😏
0 Komentar