Konspirasi batin, Pesta Keluarga Kudus Resolusi untuk keluarga?



Bersama dengan pesta keluarga kudus ini, kau merayakan pergantian tahun, dengan resolusi yang tak lebih dari target-target yang memang sudah semestinya kauselesaikan. Mengapa tak kaubuat resolusi tentang keluarga; untuk keluargamu saat ini, atau keluarga yang ingin kaubangun kelak?

Lupakah kau bahwa Maria masih begitu belia ketika ia membangun keluarganya? Namun, sekalipun hidupnya berat, di sepanjang Injil ia sama sekali tidak menampakkan diri sebagai pribadi yang tidak matang. Kedewasaan. Itulah kuncinya. Baik kedewasaan pribadi maupun kedewasaan iman. Itulah konduktor terbaik bagi turunnya rahmat Allah dalam keluargamu.

Sudah siapakah kau membangun keluarga? Bukan. Bukan soal materi, resepsi, atau kebutuhan pokok. Tapi soal kedewasaanmu. Kau masih labil? Mudah galau dan mengobral keluhan di medsos? sulit mengampuni? emosional dan mutungan? sibuk dengan prestasi pribadimu? menatap layar semu sepanjang waktu? Melalaikan tanggung jawabmu? Lalu, tiba-tiba kau harus berkeluarga. Dengan pribadi compang-camping macam itu, bagaimana kau nanti bertanggung jawab atas keluargamu; atas pasangan dan anak-anakmu?

Mengapa tidak membuat resolusi untuk mendewasakan pribadi dan relasi? Tidak ada seminari yang mempersiapkanmu untuk menjadi orang tua. Pun, kau tak bisa berharap pribadimu tiba-tiba membaik setelah menikah. Kau harus menyediakan waktu untuk mendewasakan diri dan relasi secara otodidak.

Atau barangkali, kesuksesan relasimu di medsos, dengan barisan huruf dan gambar itu, kaujadikan tolok ukur kesiapanmu? Yah.. Mungkin kelak kau akan terkejut saat kausadari, kau tak bisa men-delete anak-anakmu yang nakal, meng-unfriend atau unfollow suamimu yang keras dan malas, serta memblokir atau meng-silent istrimu yang cerewet...

Posting Komentar

0 Komentar