Tanpa terasa masa bakti ketua lingkungan Paroki Nandan telah memasuki bulan ke-6, dimana telah banyak dinamika yang telah dialami di lingkungan masing-masing.
Dengan aneka ragam permasalahan yang ada, tentunya kaling dituntut untuk bisa ngemong dan menjadi ujung tombak plus ujung tombok di lingkungan.
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja dari para kaling, dan sebagai penyegaran, maka paguyuban kaling menyelenggarakan kegiatan penyegaran, berupa Character Building Ketua Lingkungan Paroki St Alfonsus Nandan.
Tema yang diambil dalam kegiatan ini adalah "Menjadi kaling yang berintegritas dan optimal melalui Mind Body Soul Awakening".
Kegiatan penyegaran ini diselenggarakan di hari minggu pagi (25/02/2018), bertempat di Joglo Antonio. Sebagai moderator adalah tim Nawayaksa yaitu bapak Bebet Darmawan dan bapak Tribroto Cawu Nugroho.
Nawayaksa In-Hi Train™ adalah sebuah Lembaga Kependidikan yang bergerak di ranah Intelectual Capital Resource (I-CaRe), training, couching dan mentoring, yang memiliki produk antara lain :
1. Outbound Training
2. MICE & Event Oreganizer
3. Inhouse Training
4. Training Designer for Corporate
Sebagai pemanasan pak Cawu mengajak para kaling untuk melakukan permainan konsentrasi. Dengan permainan ini, para kaling yang awalnya terlihat lesu mulai bergairah. Kemudian dilanjutkan dengan cara merubah Mind Set, dari seorang yang tidak percaya diri atau tidak yakin, dirubah Mind Set nya menjadi seorang yang percaya diri.
Disesi berikutnya, pak Cawu dan pak Bebet mengajak para kaling bermain game komunikasi. Tujuan dari permainan ini adalah melihat kemampuan alur komunikasi yang ada di setiap kaling. Dari hasil permainan ini terlihat bahwa komunikasi yang ada belum berjalan dengan baik, pesan yang disampaikan dari orang pertama ke orang kedua dan seterusnya belum berjalan dengan baik. Untuk itu para kaling diajak untuk dalam menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu pesan dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.
Selanjutnya, para kaling diajak juga untuk merubah cara berpikir yang awalnya tidak bisa menjadi "Bisa, Harus Bisa, Pasti Bisa". Metode yang dipergunakan pun cukup sederhana, namun semua kaling tidak ada yang berhasil melakukannya, yaitu menancapkan pipet atau sedotan ke ketela. Dengan cara menumbuhkan keyakinan dan merubah pola pikir yang awalnya tidak bisa menjadi "Bisa", maka para kaling berhasil melakukannya.
Galeri foto klik disini |
Beberapa permainan yang bertujuan untuk memunculkan pola pikir yang positif di lakukan. Dengan kegiatan ini, para kaling Paroki Nandan semakin bersemangat dalam melayani umat yang ada dilingkungan dengan senyuman.#denblangkon
0 Komentar