Injil Yohanes mengingatkanmu, "terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang". Kau pun sadar, betapa sulitnya berpaling dari kenikmatan semu yang meracik dosa; betapa beratnya mengorbankan kesenangan diri demi kebaikan. Betapa enggannya kau beranjak pada terang...
Tak mengherankan. "Terang" itu tampil tak menarik untukmu: ia mengajakmu sederhana - bahkan miskin, rendah hati, sabar, masuk dalam kesunyian, rugi, mengaku dosa, bergaul dengan kaum tersingkir, dan sebagainya. Sebaliknya, "kegelapan" itu tampil begitu memikat dan semarak: glamor, berfoya-foya, pamer, angkuh, membenarkan diri, memanjakan diri sehabis-habisnya, menutup mata pada kekurangan orang lain, dan segala hal lain yang terlalu menarik untuk diabaikan. Kegelapan itu tak menakutkan sama sekali. Ia memikatmu...
Satu pertanyaan saja: masihkah ada ruang dalam bilik hatimu yang mau terpikat pada terang yang tak menarik itu?
0 Komentar