Yesus masuk ke tempat para murid bersembunyi usai drama penyaliban. Ia masuk dalam kegelapan ruang dan hati mereka, bukan sekadar memberi berkat dan membagi damai sejahtera, namun juga untuk mengajak para murid keluar dari pengapnya ruang dan hati mereka; keluar dan menantang padang pewartaan yang keras membentang.
Ajakan itulah yang membuat Petrus dan rasul lain berani lantang mewartakan Injil, sekalipun taruhannya adalah nyawa. Mereka tak mau mengurung Yesus dalam bilik ruang dan hati mereka yang sempit dan pengap. Mereka menerima ajakan Yesus untuk keluar dan mewartakan Injil.
Ruang hatimu mungkin juga gelap dan pengap karena kegalauan. Namun, percayalah bahwa Yesus dapat menembus masuk ke situ. Sesudah Ia masuk, jangan kaukunci pintumu dan kaupenjarakan Yesus di dalam. Ia ada bukan untuk memanjakan egomu sepanjang hayat. Ia mau mengajakmu keluar untuk bersaksi tentang pengalamanmu bersamaNya: mengampuni, berbagi, merendahkan hati, melayani, menghibur, menemani, dan banyak lagi.
Jadi, jangan penjarakan Yesus dalam hatimu selama satu dekade, hanya karena kamu belum bisa mengampuni mantanmu.
Itu pun kalau punya
0 Komentar