Semakin sulitlah bagimu untuk melekat pada sang pokok anggur, bila kau tetap tegar dalam sikap individualis dan egois. Kau menggergaji carangmu sendiri dengan pandangan bahwa semua yang terjadi dalam hidupmu haruslah sesuai dengan keinginanmu; bahwa masa depanmu seluruhnya ada di tanganmu dan menolak campur tangan siapapun; bahwa bila ada yang tidak sesuai keinginan atau rencanamu, maka itu adalah kesalahan orang lain - bahkan mungkin kesalahan Tuhan.
Masih adakah ruang untuk rencana Tuhan dalam hidupmu? Masihkah kausisihkan ruang untuk kehendak Allah, dimana Ia bisa membelokkan rencanamu? Masihkah ada ruang dalam hatimu untuk diisi nutrisi dari pokok anggur itu? Ataukah kau selalu mengisi sendiri nutrisi rohanimu sesuai keinginanmu? Sadarkah bahwa, terlepas dari pokok anggur itu, dirimu akan layu?
Hidup itu penuh misteri, tapi tidak misterius. Kamu bisa merencanakan, tapi Sang Pokok Anggurlah yang menentukan.🍇🍇
0 Komentar