Gembala (bebek) yang baik mengenal bebek-bebeknya, dan bebek-bebeknya mengenal Dia. Dia memberikan nyawanya bagi bebek-bebekNya. Ada lagi bebek-bebek lain, yang bukan dari pekarangan ini. Bebek-bebek itu dituntunnya pula. Mereka akan mendengarkan suaranya, dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Gembala yang baik tidak otomatis menjadikan semua bebeknya baik. Ada bebek-bebek bengal yang tak suka dituntun. Mereka menuntut Sang Gembala untuk selalu mengikuti keinginan mereka. Mereka egois; tak mau menyatu dalam kawanan karena merasa bahwa relasi dengan Sang Gembala adalah melulu urusan pribadi. Mereka protes pada Sang Gembala kalau menemui kesulitan. Mereka menolak mentah-mentah ketika Sang Gembala meminta mereka membantu menggembala kawanan. Mereka juga menolak dituntun Sang Gembala melalui jalan yang terjal berliku, dan memilih jalan mereka sendiri yang lurus nan mulus.
Mereka tidak tahu. Jalan setapak yang terjal-berliku itu adalah jalan menuju empang yang segar. Sementara, jalan beraspal yang lurus-mulus itu adalah jalan menuju warung bebek goreng...🐤🐤🍗
*contoh bebek bandel: sudah jomblo menahun, belum sadar bahwa itu tanda-tanda panggilan Tuhan.
0 Komentar