Misa Syukur 25 Tahun Imamat Romo A. Eko Widiatmono, Pr

"Tinggalah Dalam Kasih-Ku"
Pada sabtu siang (9/06/2018) gereja St Alfonsus Nandan menjadi tempat penyelenggaraan misa syukur 25 tahun imamat romo A. Eko Widiatmono, Pr.

Romo A. Eko Widiatmono, Pr adalah seorang romo kelahiran tanah Papua dari keluarga besar A.M.S Hadisudarmo.  Romo Eko begitu panggilannya, ditahbiskan pada tanggal 31 Mei 1993 di Waena, Jayapura.  Pertama kali berkarya di Keuskupan Jayapura, dan sekarang berkarya di Paroki Tideng Pale, Keuskupan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Misa syukur ini dipimpin secara konselebran oleh :
  • Romo A. Eko Widiatmono, Pr
  • Romo St. Tri Supriationo, MSC
  • Romo John Kayame, Pr
  • Romo R. Budiharyana, Pr
Umat yang hadir cukup banyak, diantaranya datang dari Papua, Biarawati, dan umat dari Paroki Nandan.

Dalam homilinya romo A. Eko Widiatmono, Pr  bercerita bahwa ketika saat akan ditahbiskan, beliau tidak dapat tidur, karena ada yang berkecamuk dalam dirinya, "apakah sudah benar dengan pilihanku?" Setelah ditahbiskan, pelan-pelan "panggilan" tersebut terbentuk ketika romo Eko menjadi imam, melalui permenungan.

Galeri foto klik disini
Ketika ditahbiskan, pengalaman panggilan mulai bertumbuh. "Saya dipanggil Tuhan untuk bertumbuh", kata romo Eko.  Dalam pertumbuhan tersebut romo Eko mengalami perjuangan, dihimpit oleh duri-duri dan batu.

Setiap hari setelah bangun pagi, romo A. Eko Widiatmono, Pr membaca Kitab Suci, kemudian menyebarkan hasil permenungan tersebut melauli  sms atau Whatshap.  Panggilan menjadi bertumbuh, panggilan menjadi subur dan panggilan menjadi berbuah.  Jika ingin bertumbuh, subur dan berbuah, maka tinggalah dalam kasih Tuhan.  #denblangkon

Posting Komentar

0 Komentar