PIR Paroki Nandan Menanam Ketela dan Jagung


PIR. “Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari kami, Ibu Pertiwi, yang menyuapi dan mengasuh kami, dan menumbuhkan aneka ragam buah-buahan, beserta bunga warna-warni dan rumput-rumputan. Saudari ini sekarang menjerit karena kerusakan yang telah kita timpakan kepadanya, karena tanpa tanggung jawab kita menggunakan dan menyalahgunakan kekayaan yang telah diletakkan Allah di dalamnya.”

Begitulah Paus Fransiskus memulai bait-bait awal ensiklik keduanya. Didahului dengan ucapan “Laudato Si’, mi’ Signore,” “Terpujilah Engkau, Tuhanku,”  yang ia kutip dari ucapan Santo Fransiskus dari Asisi, pendahulunya ratusan tahun lalu, Paus Fransiskus memulai penegasan sikapnya yang lahir dari refleksi keimanan atas realitas dunia yang hadir saat ini. Dua ratus empat puluh enam paragraf dari keseluruhan ensiklik ini berbicara soal bagaimana seharusnya manusia beragama dan beriman bersikap atas alam dan lingkungannya.

Menanggapi ajakan dari Paus Fransiskus, para remaja paroki Nandan bersama orang tua, pendamping PIR dan KTK Keutuhan Ciptaan, bapak Patricius Kianto Atmodjo melakukan penanaman tanaman berupa ketela dan jagung di halaman seputar gereja Nandan. 

Galeri foto klik disini
Penanaman dilakukan di dua tempat, pertama di selatan Limasan dengan menanam pohon ketela.  Ditempat ini, remaja, orang tua dan pendamping bergotong royong membersihkan area yang akan ditanami, menyirami dan kemudian menanam ketela. Tempat kedua di utara gereja, remaja menanam biji jagung.

Kegiatan ini tidak hanya berhenti disini saja, setelah selesai menanam, kemudian mereka membuat kesepakatan untuk selalu menjaga tanaman tersebut, sampai berbuah.#denblangkon 


Posting Komentar

0 Komentar