Nara sumber bersama peserta GUYUB #8 |
Tujuan dari kegiatan ini, diantaranya adalah:
- Menjalin silahturahmi dengan teman-teman dari lintas agama lain.
- Mengajak teman-teman muda agar mau membuka diri, bersikap toleran dan srawung di dalam masyarakat yg beragam.
- Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma (PMHD), Pura Jaganatha
- Umat Vihara Karangjati
- Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama
- Persekutuan Kristen Antar Universitas (Perkantas) Jogja
Acara yg dikemas ringan namun meriah ini dihadiri pula oleh tokoh-tokoh lintas agama sebagai narasumber:
- Bapak Totok Tejamano (pemuka agama Budha, Vihara Karangjati)
- Romo Martinus Joko Lelono, Pr (dari Paroki Gamping)
- Bapak Yakobus Budi Prasojo (Pendamping Rohani Kristen Perkantas)
- Ibu Naomi Fortuna (Pendamping Rohani Kristen Perkantas)
Dalam diskusi lintas agama ini, Bapak Totok Tejamano mengharapkan agar kita semua membuka diri satu sama lain, dan dengan mengenal teman-teman yang berbeda merupakan berkah.
Bapak Totok mengajak yang hadir untuk memiliki tekad mewujudkan bumi menjadi surga, surga disini adalah pikiran yang bahagia, damai, dan bebas dari benci.
Kita boleh meyakini agama kita yang paling benar, tetapi hal itu tidak berlaku bagi orang lain, karena masing-masing mempunyai keyakinan yang berbeda-beda.
Semua mahluk ingin hidup bahagia, untuk itu kita harus berdamai dengan perbedaan dan membuka diri kita, karena kebahagiaan adalah tujuan setiap mahluk.
Politik Identitas dan Kekitaan
Sedangkan Romo M. Joko Lelono menyampaikan definisi politik identitas adalah politik yang dasar utama kajiannya dilakukan untuk merangkul kesamaan tas dasar persamaan-persamaan tertentu, baik persamaan agama, etnis, dan juga persamaan dalam jenis kelamin.
Sumpah Pemuda merupakan salah satu bentuk politik identitas yang bertujuan untuk menyatukan bangsa Indonesia.
Romo Joko menyampaikan bahwa saat ini srawung itu sangat penting, karena dengan adanya pertemuan atau perjumpaan akan memunculkan persaudaraan. Musuh besar persaudaraan adalah prasangka negatif (kecurigaan tanpa alasan). Satu-satunya sarana untuk memecah prasangka adalah dengan "Perjumpaan" dan perjumpaan perlu diperjuangkan.
KiKa : Ibu Naomi Fortuna, Bapak Totok Tejamano , Romo Martinus Joko Lelono, Pr Galeri Foto klik disini |
Semoga melalui kegiatan ini, semakin banyak anak muda yang dengan penuh sukacita mau terbuka, toleran, srawung. Demi terwujudnya persaudaraan dan persatuan dalam kebinekaan di Indonesia.#M Emy - den blangkon
0 Komentar