Menanamkan rasa memiliki dan peduli Lingkungan Gereja (Ensiklik Laudato Si)

Menanamkan rasa memiliki dan peduli Lingkungan Gereja 
Warta Paroki. Memiliki generasi muda yang beriman tangguh dan mendalam serta mau bekerjasama dan peduli terhadap lingkungan hidup terutama gereja dan sekitarnya menjadi idaman dan cita-cita  ensiklik Laudato Si . Oleh karena itu dalam rangkaian pembekalan dan menyiapkan calon krismawan diberikan kegiatan saraehan yang dirangkai outbound sederhana dan dilanjutkan kerja bakti  di lingkungan gereja paroki St Alfonsus Nandan yang dilaksanakan pada hari minggu, 15 juli 2018 dari pukul 08.30-11.30 WIB. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi tim kerja keutuhan ciptaan bidang Pelayanan Masyarakat dengan Tim kerja inisiasi bidang Pewartaan Paroki St Alfonsus Nandan.

Acara ini  diikuti sekitar 60 peserta calon penerima krisma dari remaja sampai orang dewasa berbaur menjadi satu diberi kegiatan pengenalan Ensiklik Laudato Si oleh bapak Kianto yang mengingatkan exclesia Domestica, exclesia mundo dan menekankan adanya semangat kebersamaan, kerjasama dan sinergi bagi para penerima krisma dalam melestarikan keberadaan gereja paroki Nandan yang nyaman dan asri ini dan bersiap menjadi penerus para pengurus paroki agar terjadi kesinambungan dan dinamis dalam mewartakan dan memuji Allah (Laudato Si).


Selanjutnya mereka diberi kegiatan yang membangun kepercayaan diri dan kebersamaan berupa aneka permainan baik di dalam ruang maupun diluar ruang oleh bunda Anna, pak Seno, mas Kris dan kawan-kawan. Selanjutnya mereka diajak dan dibimbing untuk membersihkan gereja oleh bu Lily dan mas Nanuk, membuat pupuk membersihkan tanaman dari gulma dan menanam tanaman oleh bapak Susanto di sisi utara gereja , menimbun sampah organik oleh bunda Juwarsi dan bapak Supriyadi dan memupuk tanaman menggunakan kompos oleh bapak Hermawan, serta membersihkan sebagian gedung pasturan yang dibimbing oleh bu Narto.

Diakhir acara kami melakukan makan bersama.  Setelah makan para peserta diminta untuk tidak membuang gelas minum mereka, tetapi dikumpulkan kembali untuk dicuci dan digunakan dilain waktu. Mereka juga diminta untuk menghabiskan makanan yang disediakan dan membuang ditempat sampah yang telah mereka kenal tempatnya, dan terakhir bagi yang kuenya tidak dimakan harus mengembalikan ke kotak kue tempat mereka mengambil. Semua ini dilakukan untuk menanamkan semangat menggunakan kembali gelas,  tidak membuat sampah baru, membuang sampah pada tempatnya, dan menghargai makanan yang disediakan. …inilah usaha kami menanamkan sikap peduli dan memiliki paroki ini dan mewujudkan Laudato Si…..Pujian Bagi Allah …amin .

Galeri foto klik disini
Kesan yang kami peroleh selama melakukan kegiatan ini, ternyata mereka semangat untuk berkarya melakukan aktivitas  menjalankan instruksi dalam permainan dan kerja bakti. Memang ada beberapa yang tampak kurang semangat dan cenderung menggerombol atau susah diatur, tetapi dengan kelembutan , ketegasan dan kekompokan para pembimbing yang terlibat ajur encer bersama mereka, akhirnya para pembimbing bisa menyemangati dan memotivasi mereka untuk beraksi. …..intinya kalau kita tidak menanamkan kepedulian terhadap paroki ini kepada para calon krismawan..secara aksi nyata…dan kita harus repot untuk itu…lalu siapa???  #Kianto

Posting Komentar

0 Komentar