Tradisi Gereja mengenal ikonografi burung pelikan, burung yang di saat genting akan mencucuk dagingnya sendiri untuk diberikan pada anak-anaknya. Pelikan ini melambangkan pengorbanan diri Yesus, seperti yang tampak dalam ajaran mengenai roti hidup. Sembari mengenang Mgr. Pujasumarta yang genap seribu hari lalu memandang wajah Allah di surga, mari merenungkan spiritualitas pelikan ini lewat bait keenam dari lagu "Adoro Te Devote" gubahan St. Thomas Aquinas:
"Pie pellicane Iesu Domine,
Me immundum munda tuo Sanguine
Cuius una stilla salvum facere
Totum mundum quit ab omni scelere."
"Tuhan Yesus, Pelikan yang saleh,
basuhlah kecemaranku dengan darahMu,
yang satu tetesnya dapat menyelamatkan
seluruh dunia dari semua dosanya"
Benar. Dunia akan menjadi jauh lebih baik ketika banyak orang lebih memilih pengorbanan diri, dan bukan mengorbankan orang lain...

0 Komentar