Jumputan menjadi salah satu teknik yang digunakan untuk membuat motif batik dengan mengikat kencang beberapa bagian kain yang kemudian dicelupkan ke pewarna. Jumputan menjadi salah satu teknik yang unik karena modelnya satu sama lain tak sama persis.
Ibu-ibu di Paroki Nandan mengikuti pelatihan jumputan pada Minggu, 11 September 2022 lalu. Rencananya, hasil dari pelatihan ini akan digunakan untuk seragam.
Ibu Erni dan Ibu Lily menjadi 2 sosok wanita yang menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut. Keduanya ternyata sudah pernah mengikuti pelatihan sebelumnya. Ibu Erni bahkan telah mengembangkan jumputan tadi untuk dijual.
“Membuat kain jumputan sangat mudah. Prinsipnya adalah menjumput dan mengikat. Bagian yang kita ikat kencang nantinya akan tetap berwarna putih. Supaya seragam, jumputan bisa menggunakan kelereng atau batu-batuan,” ujar keduanya.
Setelah mendapat penjelasan singkat ibu-ibu dipersilahkan langsung menjumput dengan pola bebas. Antusiasme para peserta terlihat di mana para ibu bersedia mengikuti pelatihan selama beberapa hari.
“Setelah pewarnaan selesai, bahan dikeringkan terlebih dulu kemudian difiksasi atau warna diikat supaya tidak luntur dengan larutan cuka,” katanya.
(Ayusandra Adhitya S. A. dan Lily Kianto)
0 Komentar