SURAT GEMBALA KEMERDEKAAN RI

SURAT GEMBALA

USKUP AGUNG SEMARANG

PERAYAAN 78 TAHUN KEMERDEKAAN INDONESIA

 

“TERUS MELAJU UNTUK INDONESIA MAJU”

Saudara-Saudariku, Umat Allah di Keuskupan Agung Semarang yang terkasih,

Kita akan memperingati hari ulang tahun ke-78 kemerdekaan bangsa kita, Republik Indonesia. Pemerintah telah menetapkan tema perayaan tahun ini: “Terus Melaju untuk Indonesia Maju”. Tema ini menyatakan suatu tekad dan sekaligus ajakan kepada seluruh anak bangsa untuk melanjutkan capaian-capaian pembangunan yang telah diperjuangkan hingga sekarang ini guna mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045.

Menjaga keberlanjutan pembangunan tidak berarti menolak terjadinya atau adanya perubahan. Demikian pula sebaliknya, mengusahakan perubahan tidak berarti membuang semua hal baik yang telah dihasilkan di masa lalu. Terus melaju menegaskan semangat bersama untuk mengakselerasi atau mempercepat lajunya pembangunan yang sudah kita jalani. Percepatan pembangunan ini dimaksudkan demi rakyat Indonesia yang semakin sejahtera, adil dan makmur berlandaskan Pancasila.

Melanjutkan gerak pembangunan dan kebangkitan pada era endemi Covid-19, adalah upaya yang tepat. Inilah saatnya untuk benar-benar 2 bersatu dan bersinergi dalam satu irama, satu asa atau harapan, dan satu bangsa demi Indonesia maju. Bukan saatnya lagi untuk memikirkan hanya kepentingan pribadi, kelompok atau golongan sendiri, melainkan untuk Indonesia seluruhnya. Kita seluruh anak bangsa mesti saling bergandengan tangan dan bersama-sama bergotong-royong demi kesejahteraan rakyat dan demi tersedianya sumber daya unggul, hingga kita sungguh-sungguh siap berkompetisi di panggung dunia.

Saudara-Saudari terkasih dalam Kristus,

Tema perayaan kemerdekaan kali ini terasa menjadi sangat cocok dan nyambung dengan tekad kita membangun bangsa menuju Indonesia Maju 2045. Kesadaran bersama ini harus benar-benar tertanam di hati seluruh warga bangsa agar, di tengah persiapan menyambut Tahun Pemilu Serentak 2024, jangan sampai kita dipecahbelah oleh kepentingan sesaat yang berorientasi pada kekuasaan semata. Keterpecahan persaudaraan sebagai bangsa hanya akan mengganggu perjalanan mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045 yang empat pilar visinya sudah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu:

1) pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

2) pembangunan ekonomi berkelanjutan,

3) pemerataan pembangunan, dan

4) pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan.

Pemilu semestinya menjadi sarana untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis. Pemilu merupakan kesempatan untuk secara cerdas dan bijaksana memilih para pemimpin dan wakil rakyat yang sungguh mampu dan mau, dengan seluruh ketulusan dan totalitasnya, mengawal dan mewujudkan keempat visi menuju Indonesia Maju tersebut. Perlu kita ingat dan perjuangkan bahwa diatas Pemilu itu harus kita tempatkan semangat persaudaraan, semangat paseduluran, sebagai sesama warga bangsa. Maka merupakan tugas kita bersama untuk terlaksananya Pemilu yang demokratis dan damai demi kesatuan Negara Republik Indonesia.

Karena itu, Saudara-saudari, saya mengajak dan mendorong Anda semua untuk menjadi warga Gereja dan Bangsa Indonesia yang peduli dan bertanggungjawab dengan berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Pemilu damai. Kita datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak pilih kita. Aja nganti golput; jangan sampai tidak menggunakan hak pilih kita.

Bagi yang sudah terpilih menjadi panitia penyelenggara pemilihan mulai dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) di TPS-TPS hingga Komisioner KPU dan Bawaslu Nasional, hendaknya semua bekerja dengan penuh integritas. Kecurangan, intimidasi atau menakut-nakuti, pemaksaan, dan kecurangan dalam pemilu sangat tidak dibenarkan, karena melukai kepercayaan masyarakat dan menodai semangat Pemilu yang Luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Saudara-Saudariku terkasih dalam Kristus,

Sabda Tuhan yang kita dengar pada Hari Raya Bunda Maria Diangkat ke Surga hari ini mengajak kita untuk tidak henti-hentinya memuliakan Allah yang telah berkenan memperhatikan kerendahan para hamba[1]Nya, yaitu kita semua. Ia telah melimpahkan segala yang baik kepada semua yang lapar (Injil). Dalam semangat pujian Maria ini kita bersyukur bahwa Allah sangat memperhatikan semua yang telah berjuang demi kebaikan seluruh masyarakat, terutama di masa-masa kritis ketika kita diguncang oleh badai pandemi Covid-19. Kini kita telah berangsur-angsur dipulihkan oleh Tuhan. Saatnyalah kita membangun negeri ini sebagai tanda syukur kita pada Tuhan.

Penulis Kitab Wahyu (bacaan pertama) juga mengajak kita untuk menghaturkan pujian kepada Allah, karena Ia telah hadir dengan kuasa ilahi-Nya dan memberikan keselamatan kepada kita. Kuasa Kerajaan Allah dinyatakan melalui kata-kata keselamatan, kuasa dan pemerintahan yang ilahi. Allah benar-benar menganugerahkan keselamatan kepada seluruh ciptaan-Nya.

Dipenuhi rasa syukur atas kasih Allah marilah kita rayakan peringatan Kemerdekaan Bangsa kita. Kita dukung upaya-upaya baik yang dilakukan oleh Pemerintah dalam mewujudkan pembangunan bagi kemajuan bangsa. Kita tingkatkan semangat kebangsaan dengan mewujudkan secara konsisten prioritas garapan ketiga dalam ARDAS KAS, yaitu meningkatkan semangat kebangsaan.

Saudara-saudariku terkasih dalam Kristus,

Di akhir Surat Gembala dalam rangka memperingati 78 tahun Indonesia merdeka ini, saya mengajak Anda semua, seluruh umat Allah di Keuskupan Agung Semarang, untuk dengan penuh ketekunan dan ketulusan melanjutkan usaha-usaha konkret untuk hadir dan berkarya bersama masyarakat dalam membangun negara dan bangsa yang Anda lakukan selama ini.

Marilah kita bersama terus berdoa bagi bangsa Indonesia agar tetap dianugerahi semangat persatuan, persaudaraan dan kerukunan, terlebih dalam mempersiapkan dan melaksanakan Pemilu Serentak 2024 yang sedang berproses. Kita mohon kepada Tuhan agar Pemilu dapat dilaksanakan dengan mengedepankan rasa hormat satu sama lain sehingga benar-benar berjalan dengan damai serta menghasilkan pemimpin bangsa yang siap menegakkan keempat konsensus hidup berbangsa dan bernegara.

Akhirnya, mari kita gelorakan semangat kemerdekaan agar kita dapat melaju dengan kencang mewujudkan impian Indonesia maju. DIRGAHAYU INDONESIA KITA !!!

Berkah Dalem.

Semarang, 1 Agustus 2023

Pw. Santo Alfonsus Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja

 

† Mgr. Robertus Rubiyatmoko

Uskup Keuskupan Agung Semarang



File PDF ; Klik di sini

Posting Komentar

0 Komentar