Perayaan misa malam natal di Gereja Nandan terasa berbeda di tahun 2023 ini. Bukan tanpa alasan, terdapat pemberkatan Ibu Hamil yang pada tahun-tahun sebelumnya hal ini tidak ada. Pemberkatan ibu hamil ini seolah menegaskan makna penantian umat Katolik dalam kelahiran Yesus Sang Juru Selamat.
“Yesus yang lahir mengajak kita untuk berani menghadirkan diri hanya kepada Tuhan,” ujar Romo Jonathan Bilie Cahyo Adi, Pr, Pastur Paroki Nandan, Minggu (24/12/2023). Adapun sejuta harapan atas kelahiran Yesus yaitu agar nilai cinta kasih tertanam, tumbuh, dan berkembang dalam diri umat Katolik.
Tak hanya itu, Yesus juga berharap agar umat Katolik mampu memperhatikan sesama dan menghargai satu sama lain. “Kita diajak untuk menghargai dan menghormati sesame kita, meskipun kita semua tidak ada yang sempurna.
Mari kita membangun sikap hidup yang bijaksana, mengajak setiap pribadi untuk rajin beribadah,” ujarnya. Romo Yohanes Subali, Pr., yang juga memimpin misa malam natal di Gereja Nandan menegaskan kepedulian sesama perlu diterapkan dalam kehidupan nyata.
Berdasarkan data yang ada, masih ada banyak anak yang menderita gizi buruk. Padahal Indonesia akan menyambut tahun emas pada 2045 nanti. Tak hanya itu, di zaman yang kian modern ini, sisa makanan terbuang nyatanya masih menjadi masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Umat Katolik diajak untuk peduli dengan sesama lewat menyadari ada di antara mereka yang memerlukan makanan. “21,1% anak balita alami stunting, di sisi lain yang terbuang adalah Rp 330 triliun sisa makanan.
Seandainya yang terbuang tadi bisa dialihkan pada anak-anak yang alami gizi buruk, kok tampaknya masalah bisa jadi selesai. Tapi nyatanya tidak,” ujarnya. Ia berharap natal di tahun 2023 ini sungguh bermakna bagi umat Katolik dan menerapkannya dalam kehidupan nyata sehari-hari.
(Ayusandra Adhitya S.A.)
Galeri foto : klik di sini
0 Komentar