Memaknai Tahun 2023 dan Harapan untuk Tahun 2024

 

Hari Raya Santa Perawan Bunda Allah jatuh pada tanggal 31 Desember bertepatan dengan penutupan akhir tahun 2023. Perayaan Ekatisti dimulai pukul 19.30 WIB, dipimpin oleh Mgr. Kornelius Sipayung dan didampingi oleh Rm. Jonathan Bilie Cahyo Adi, Pr.



Mgr. Sipayung mengungkapkan Santa Maria digelari Perawan Bunda Allah karena Bunda Maria melahirkan Yesus Juru Selamat dan keyakinan kita akan Yesus Kristus. Beliau juga mengajak umat untuk melihat kebelakang perjalanan hidup selama satu tahun yang lampau. Di dalamnya, tentu ada pengalaman suka dan duka yang telah dilewati. Lebih dari itu, Mgr. Sipayung juga mengungkapkan hal yang menarik dari Bunda Maria sehingga Gereja menempatkan Hari Raya Santa Perawan Bunda Allah pada tanggal 1 Januari setiap tahun.  Bacaan Injil hari ini hendak melihat, memikirkan dan menilai pengalaman dan perjalanan hidup yang akan kita lalui dengan sikap dasar yang dimiliki oleh Bunda Maria. Lanjutnya, pengalaman Bunda Maria tidaklah mengenakan seperti perjalanan-Nya ke Betlehem untuk melahirkan Yesus, Pengungsian-Nya untuk menyelamatkan Yesus dan Pengalaman Yesus yang hilang di Bait Allah, dan hingga akhirnya Bunda Maria menyaksikan wafat-Nya Putra-Nya Yesus Kristus. Bunda Marilah satu-satunya dari awal hingga akhirnya hidup Yesus.

Cara hidup yang ditawarkan kita oleh Bunda Maria yakni menyimpan segala perkara di dalam hati dan merefleksikannya. Lebih dari itu, Mgr. Sipayung, memiliki harapan tahun yang akan datang yakni 2024 diberkati Tuhan. Secara istimewa, Indonesia di tahun 2024 ini menjadi tahun politik yang semoga menjadi tahun yang memberikan damai dan harapan yang agar kita semua dapat memilih calon presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif yang sungguh membawa dan mengabulkan harapan kita yakni Indonesia damai. Mgr. Sipayung mengajak umat beriman agar dapat meneladani hidup Bunda Maria dengan menyimpan segala perkara dalam hati, merefleksikan dan merenungkannya (Fiat Mihi Secundum Verbum Tuum).

Setelah Perayaan Ekaristi selesai, Rm. Bilie dan Panitia Natal 2023 juga mengadakan acara syukur tutup tahun dengan konsep sedehana sambil menantikan pergantian tahun 2023 menuju 2024. Konsep yang dibuat sangat menarik  yakni terdapat aneka pemampilan dari umat Paroki dari PIR, OMK dan umat dewasa yang menghibur di malam pergantian tahun ini . Tidak hanya itu, perayaan syukur ini juga sebagai sarana untuk membantu UMKM dari umat Paroki, dengan menghadirkan mereka dalam makan malam bersama.

Acara syukur itu tidak hanya hura-hura, setelah waktu menunjukkan pukul 23.30 WIB, Rm. Bilie mengajak seluruh umat yang hadir untuk berdoa bersama dengan “Lilin Harapan” agar apa yang kita harapkan di tahun 2024 dapat dibekati Tuhan yakni Indonesia Damai. Setalah itu, waktu menunjukkan pukul 00.00 wib menandakan tahun 2024 kini sudah datang. Syukur itu dilambangkan dengan kembang api yang indah di langit sebagai simbol kedatangan tahun baru yang akan membawa damai dan sukacita bagi semakin banyak orang.

(Bang Jim)

Galeri foto : klik di sini

Posting Komentar

0 Komentar