“AKU INI KANAK-KANAK!” MISA RAYA DAN FESTIVAL ANAK KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA



Hari anak adalah event yang diselenggarakan pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Peringatan ini dilakukan untuk menghormati hak-hak setiap anak.

Dalam lingkup Kristiani, gereja sangat mengharapkan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dalam iman. Berkembang dalam iman bisa ditanamkan melalui didikan dalam keluarga, sekolah minggu, komunitas gereja yang melibatkan anak-anak (misal: misdinar dan paduan suara anak-anak), dan tentunya melalui ekaristi.

Ekaristi diimani sebagai “sumber dan puncak” kehidupan Kristiani. Di dalamnya terdapat tindakan pengudusan yang paling istimewa oleh Allah kepada umat beriman, karena terdapat kehadiran dan pengorbanan Yesus Kristus dalam rupa Tubuh dan Darah-Nya atau Sakramen Ekaristi. Ekaristi juga menjadi tindakan penyembahan yang paling istimewa oleh umat beriman kepada Allah.

Maka dari itu, anak-anak harus diajarkan untuk mengikuti ekaristi, supaya merekapun ikut  merasakan kehadiran Yesus dalam Perayaan Ekaristi yang mereka ikuti setiap minggunya.

Tidak bisa dipungkiri jika di tengah-tengah mengikuti Perayaan Ekaristi, anak-anak banyak yang berlarian kesana kemari, bermain, dan asyik dengan “dunia”nya sendiri. Hal itu bisa dikarenakan anak-anak bosan dan tidak dapat menangkap bahasa yang disampaikan dalam Perayaan Ekaristi.

Untuk mengatasi hal itu, setiap paroki dapat menyediakan Ekaristi khusus untuk anakanak, dimana petugas-petugas dalam Ekaristi adalah anak-anak, bahasa yang digunakan juga menggunakan bahasa anak-anak baik itu dalam doa, sapaan, ataupun lagu-lagu yang dinyanyikan.

Sesuai keprihatinan tersebut, Komisi Karya Misioner Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta
mengadakan Ekaristi Anak tingkat Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dilaksanakan di Gereja Santo Mikael Pangkalan, Minggu (7/8/2016).


Tujuan dari dilaksanakannya acara ini adalah:
  1. Mewujudkan persekutuan antar paguyuban-paguyuban PIA se-Kevikepan DIY
  2. Membantu anak-anak menemukan dunia mereka sendiri, baik dalam lingkup liturgi dan non liturgi.


Galeri foto klik disini

Paroki St Alfonsus Nandan mengirimkan 30 anak-anak, dengan didampingi bunda dan panda serta beberapa orang tua.

DI area Gereja Santo Mikael Pangkalan, para peserta Misa Raya Anak di arahkan untuk melakukan regristrasi, dilanjutkan dengan foto bersama dan kemudian masuk ke dalam gereja.


Misa Raya Anak PIA di pimpin secara selebran, dipimpin  oleh : 
  1. Romo Florentinus Hartosubono, Pr
  2. Romo Fx. Endra Wijayanto, Pr
  3. Romo Yos Bintoro, Pr
  4. Romo Yosep Nugroho Tri, Pr
  5. Romo Herma Yoseph Singgih Sutoro, Pr
  6. Romo Yusup Sunarno, MSF
  7. Romo Laurentius Dwi Merdi Agus Nugroho, pr
  8. Romo Tri Wahyu Widiantoro, Pr 

Dalam homilinya, romo Bono mengharapkan agar anak-anak tidak terhanyut dengan permainan pokemon, yang membuat mereka mencari monster pokemon kesana kemari.  Romo Bono Mengatakan bahwa Yesus ada di dekat mereka, ada di sekeliling mereka, dan anak-anak tidak perlu mencari jauh-jauh.


Setelah perayaan misa, anak-anak diajak untuk berkeliling secara berkelompok, mereka di perlihatkan permainan anak-anak tradisional, baik berupa barang maupun permainan dengan gerak dan lagu.  Selain itu, anak-anak diajarkan untuk membuat kitiran / othok-othok, serta membuat permainan tradisional yang lain.

Sampai jumpa di Misa Raya PIA tahun depan.  Berkah Dalem






Posting Komentar

0 Komentar